Karawang

Cerita M Fachry Abdullah Hafal 30 Juz Alquran, Lingkungan, Dorongan Orang Tua dan Kiai

KARAWANG, RAKA – Lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempermudah M Fachry Abdullah dalam menghafal Alquran. Di Pondok Pesantren Mifathul Khoirot Manggungjaya, Cilamaya Kulon, ia mampu manghafal 30 juz Alquran.
Sebelum menimba ilmu di Ponpes Miftahul Khoirot, Fachry yang kini berusia 22 ini, sama sekali belum memiliki hafalan Alquran bahkan tidak terlintas dalam pikirannya bisa menjadi hafizh Alquran seperti sekarang. Fachry mengaku sejak 2013 sampai 2019 belajar di Pondok Miftahul Khoirot mampu menghafal 30 juz Alquran. “Sebetulnya saya termasuk lambat, karena bisa hafal 30 juz dalam waktu enam tahun,” kata Fachry, Selasa (19/4).
Meski begitu, Fachry merasa bersyukur bisa hafal Alquran yang sebelumnya tidak menjadi bagian dari cita-citanya semasa duduk di bangku SD. Selain orang tua, Fachry menyebut yang mendorong dirinya bisa menghafal Alquran yaitu faktor lingkungan. Karena di pondok itu banyak santri yang menghafal Alquran sehingga dia ikut termotivasi menghafal ayat demi ayat. “Kelas satu MTs semester satu saya sudah hafal juz ama, terus semester dua lanjut menghafal juz satu,” ujarnya.
Bagi Fachry, menghafal Alquran ini bukan sesuatu yang mudah, namun dengan dorongan orang tua dan ustaz atau kiai yang membuat dirinya terus menghafal Alquran sampai 30 juz. Dia juga sempat merasa kesulitan dalam menghafal Alquran yaitu di saat memulai hafalan juz 21, karena banyak ayat yang hampir serupa, dan juga harus mengulang hafalan juz 1 sampai 20. “Jadi tidak hanya menambah hafalan, tapi juga saya harus mengingat ayat yang sudah dihafal,” kata Fachry, yang saat ini kuliah di IAIT Lirboyo, Kediri.
Saat di Pondok Miftahul Khoirot, Fachry mengaku selalu memanfaatkan waktu setelah Magrib dan Subuh untuk menambah hafalan, dan biasanya untuk mengamalkan hafalanya di saat salat fardu. “Harus pandai-pandai meluangkan waktu menghafal, apalagi sambil sekolah,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button