KARAWANG, RAKA – Musim liburan akhir tahun semakin dekat, sementara saat ini kondisi cuaca memasuki musim hujan dan rawan bencana. Pengelola tempat wisata, khususnya wisata alam diminta mempersiapkan kondisi ini guna meminimalisir dampak cuaca ekstrem.
Kelompok Substansi Pengembangan Destinasi Wisata dan Ekraf, Kustia Wildan Priyana menyampaikan, saat ini pihaknya lebih berfokus dalam mengambil langkah pencegahan dan persiapan ketika terjadi bencana di tempat wisata.
“Kita sudah mengetahui beberapa destinasi pariwisata yang akan ramai, di wilayah Utara ada Pantai Pakisjaya dan selatan di Green Canyon dan Curug Cigentis. Sekarang bukan persiapan lonjakan pengunjung tetapi rawan bencananya karena cuaca sekarang kurang mendukung,” ujarnya Senin (9/12).
Selanjutnya akan memonitor secara langsung ke semua tempat wisata untuk memastikan adanya perlengkapan dan tempat evakuasi ketika bencana datang. Kemudian akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Beberapa hari ke depan akan melakukan kunjungan ke tempat wisata untuk memberikan langkah meminimalisir resiko. Minimal ada tempat evakuasi dan berkumpul saat terjadi bencana di tempat wisata.
Baca Juga : Tidak Ada Gugatan Pilkada
Untuk peralatan keamanan masih dalam tahap koordinasi dengan BPBD. Kami menghimbau tempat-tempat yang rawan resiko, kalau di Green Canyon sudah ada beberapa pembatas yang rusak dan akan kami minta untuk diperbaiki,” jelasnya.
Kustia juga meminta pengelola tempat wisata pantai menyediakan petugas penjaga pantai. “Selalu meminta ke pengelola tempat wisata pantai untuk menyediakan petugas penjaga pantai. Kami juga sudah meminta ke mereka agar menambah personil. Akan dikeluarkan surat himbauan terkait cuaca ekstrim ke pengelola tempat wisata,” tambahnya.
Sementara itu, pengelola tempat wisata Green Canyon, Pendi Zu mengaku akan mengadakan rapat koordinasi bersama aparatur desa serta Perhutani untuk membahas terkait kesiapsiagaan di tempat wisata.
“Besok rencana mau rapat koordinasi dengan direktur Bumdes, kepala desa dan KRPH Perum Perhutani, kalau untuk perawatan saat ini sudah mulai berjalan. Tetap menjalankan SOP mbak, pengunjung wajib menggunakan pelampung, dan ketika hujan pengunjung dilarang mendekati aliran sungai.
Ketika hujan turun pengunjung diintruksikan tidak mendekati aliran sungai dan dilakukan penutupan sementara sampai situasi memungkinkan,” tutupnya. (nad)