METROPOLIS

Desa Sukamakmur Buat Pompa Air Listrik untuk Airi Sawah

KARAWANG, RAKA – Pemerintah Desa Sukamakmur menciptakan inovasi pompa air listrik untuk menghemat biaya produksi bagi petani. Pompa air ini akan membantu petani untuk mengairi lahan pertanian.
Kepala Desa Sukamakmur, Dede Sudrajat menyampaikan, pemerintah desa menciptakan inovasi untuk pengairan sawah dan ketahanan pangan masyarakat. Inovasi tersebut berupa pompa air listrik, penggunaan pompa air listrik itu akan menggunakan token listrik. Pompa air tersebut dapat menghemat biaya pengeluaran untuk petani di Desa Sukamakmur. “Di wilayah kami, lahan sawah nya ada di dataran tinggi. Selama ini para petani menggunakan alat diesel penyedot air tenaga solar. Tetapi dengan adanya inovasi dari kami, para petani jadi beralih ke pompa air listrik atau disebut juga pompa celup,” ujarnya, Senin (24/6).
Ia melanjutkan adanya pompa air listrik tersebut akan menghemat biaya produksi hingga 75 persen. Dede menjelaskan untuk biaya pengeluaran petani sebesar Rp2 juta dalam satu bulan. Setelah menggunakan pompa air listrik hanya cukup menggunakan anggaran sebesar Rp500 ribu. “Pengeluaran para petani untuk kebutuhan solar setiap bulannya itu bisa sampai Rp2 juta. Kalau dengan pompa air listrik ini, mereka cukup menghabiskan Rp500 ribu untuk pulsa token. Jadi lebih hemat sekitar Rp1,5 juta,” tambahnya.
Anggaran yang dimanfaatkan untuk pembuatan pompa tersebut sebesar Rp130 juta. Anggaran ini berasal dari APBDes 2024. Ada sebanyak 10 pompa air listrik irigasi yang akan disalurkan ke Dusun 1 Tegal Luhur. Penyaluran tahap pertama telah dilakukan di enam titik sekaligus. Kemudian tahap ke dua akan dilaksanakan pada November 2024. “Setiap satu unit pompa air listrik irigasi itu, kami anggarkan sampai Rp13 juta. Kami rencana akan membuat 10 unit dan akan disalurkan ke Dusun 1 Tegal Luhur, karena disana memang banyak lahan sawah. Dalam tahap kedua nanti, kami akan menyalurkan di empat titik di Dusun 1 Tegal Luhur. Kami harap tahap kedua ini bisa berjalan dengan lancar,” jelasnya.
Melalui inovasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian. Ia mempunyai harapan kembali melalui inovasi tersebut dapat meningkatkan program ketahanan pangan sebagai salah satu program dalam mencegah stunting. “Alhamdulillah inovasi ini sudah terbukti banyak memangkas biaya operasional para petani. Sedangkan untuk tingkat hasil pertaniannya, kami sedang melakukan kajian. Kami membutuhkan dukungan dan kerjasama dari semua elemen masyarakat untuk mendukung setiap program desa,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights