KARAWANG

Dinas Koperasi Dianggap Pilih Kasih

KARAWANG, RAKA – Adanya pemberian fasilitas pembuatan dokumen bagi pelaku UMKM dari Dinas Koperasi Kabupaten Karawang, ternyata belum dapat memperluas penjualan produk dari pelaku UMKM. Pemilik Kopi Eno, Andri Kusuma mengaku tidak memperoleh fasilitas media promosi dari Dinas Koperasi. Ia menyampaikan jika produk yang selama ini terdapat di galeri UMKM, merupakan produk yang berasal dari pelaku UMKM yang sama. Hingga sekarang dia pun belum memperoleh fasilitas tersebut.
“Sejauh ini produk saya belum pernah terpajang di galeri, titip-titip gak pernah ditawarin. Tidak ada yang mengarahkan juga, it’s okay awal-awal saya belum punya sertifikasi apapun, untuk saat ini kan sudah,” ujarnya kepada Radar Karawang.
Ia menjelaskan pernah mengikuti program UMKM Jabar Juara pada tahun 2021. Setelah program tersebut selesai, dari Dinas Koperasi tidak ada upaya apapun untuk mengenalkan produknya. Meski begitu ia tetap tidak menyerah, dengan cara mencari informasi terkait kegiatan sertifikasi yang lainnya dari berbagai sumber. Arahan yang pernah ia rasakan hanya seputar edukasi digital marketing dan penjualan di mini market. “Saya berpikir nakal, misal ada 500 cabang minimarket, saya harus menyiapkan banyak sekali produk. Modalnya tentu tidak kecil, kalau tidak terjual bagaimana. Yang saya tahu, yang di dalam galeri Dinkop itu orang-orang terdekat. Yang diarahkan yang punya duit, karena kita itu diberi asupan untuk jadi pengusaha kapitalis,” tambahnya
Ia mengatakan kembali, rekan lain sekomunitas juga merasakan hal yang sama. Hanya saja banyak dari mereka yang tidak berani mengungkapkan karena takut usaha kecilnya bermasalah. Ia melanjutkan jika selama ini pemerintah hanya memberikan arahan untuk menjadi pengusaha kapitalis saja.
“Saya enggak tahu salahnya dimana, yang saya rasakan dengan rekan-rekan UMKM seperti itu. Untuk jadi pengusaha kapitalis kita kan perlu modal ratusan juta, disambungkan dengan jaringan bank pun tetap mencekik bagi kami. Kami lebih pingin ada pendamping yang ahli literasi keuangan. Sebagai alumni UMKM Jabar Juara, kelanjutannya ada ABDSI tapi saya gak melihat ini mau diarahkan kemana. Cuman diarahkan jadi pengusaha besar, pengusaha kaya. Kami ini UMKM yang modalnya minim, tolong arahannya yang lebih realistis,” imbuhnya.
Selain itu terdapat pula salah satu pelaku UMKM mengaku hal yang sama. Sejauh ini produk yang ia hasilnya belum pernah di display di galeri UMKM yang telah disediakan oleh dinkop. “Coba perhatikan aja, yang ikut gitu pelaku UMKM yang itu-itu aja. Produk yang didisplay pun sama. Biar tidak terkesan subjektif, silahkan coba survey ke pelaku UMKM lainnya. Beberapa rekan saya juga merasakan hal serupa,” jelasnya yang meminta namanya tidak disebutkan.
Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Karawang Rohman mengatakan, bagi para pelaku UMKM yang mempunyai keluhan dan saran untuk menghubungi nomor pelayanan melalui aplikasi WhatsApp yang telah disediakan oleh dinasnya. Kemudian mereka dapat mendatangi secara langsung klinik konsultasi yang telah didirikan oleh dinas koperasi.
“Silahkan datang ke klinik konsultasi K-UMKM, nanti sampaikan yang menjadi kendala dan kesulitan pada kita, dan ada layanan WA juga kalau jauh ke kantor koperasi,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button