METROPOLIS
Trending

Dosen Unsika dan UBP Dorong Mayarakat Meracik Mangrove

KARAWANG,RAKA- Mangrove Pusat Riset dan Pengabdian Masyarakat (PRPM) Pasir Putih Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, menjadi sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosesn Unsika (Universitas Singaperbangsa) dan Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang.

Kegiatan ini bertemakan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pesisir melalui Pengembangan Usaha Berbasis Mangrove dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga Desa Sukajaya, Karawang dan didanai oleh DRTPM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2024.

Dalam kegiatan PKM yang dilaksanakan mulai Agustus hingga Desember 2024. Adapun tim dosen dalam kegiatan PKM di Mangrove PRPM yaitu Yeni Sari Wulandari, Ali Fahmi Syahputra dari Prodi Agribisnis. Kemudian Faperta Unsika dan Enjang Suherman dari Prodi Manajemen, FE UBP Karawang.

Yeni Sari Wulandari mengatakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebagai salah satu wujud nyata Tridharma Perguruan Tinggi.
“Pengabdian Masyarakat dilakukan melalui beberapa kegiatan antara lain Focus Grup Discussion, Pelatihan dan Sosialisasi pengolahan produk olahan mangrove,” katanya dalam keterangan tertulis kepada Radar Karawang.

Yeni menyebut tujuan kegiatan ini adalah membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi kelompok masyarakat di Pasir Putih dengan pengolahan produk mangrove serta pemasaran, sehingga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan rumahtangga.

“Pada pelatihan pengolahan produk mangrove dihadiri oleh anggota PRPM Pasir Putih dan Masyarakat Desa Sukajaya. Acara ini disambut dengan antusias dari Masyarakat dan pemerintah desa,” ujarnya.

Sementara itu, Enjang Suherman mengatakan mangrove merupakan salah satu sumberdaya yang melimpah di Desa Sukajaya, oleh karena itu untuk memanfaatkan sumberdaya ini diperlukan teknologi yang tepat untuk mengolah sumberdaya tersebut agar menjadi produk unggulan Desa.
“Adapun pelatihan yang dilakukan meliputi pembuatan dodol mangrove, sabun mangrove, batik mangrove, dan sambal mangrove,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Enjang menerangkan sebelumnya produk olahan mangrove hanya diolah menjadi jus dan dodol dengan kemasan yang sederhana. Dari hasil Pelatihan ini dimaksudkan untuk menambah nilai dengan diversfikasi olahan mangrove. Setelah adanya pengolahan ini produk olahan mangrove bertambah menjadi sabun mangrove, batik mangrove dan sambal mangrove.

“Dengan adanya peningkatan nilai tambah dari mangrove ini diharapkan dapat menambah pendapatan rumahtangga sehingga bisa meningkatkan perekonomian Desa Sukajaya,” pungkasnya.(mra)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button
Verified by MonsterInsights