KARAWANG

Empat SMK Jalin Kerjasama dengan Perusahaan

RENGASDENGKLOK, RAKA – Angka pengangguran di Karawang masih menjadi persoalan yang belum terpecahkan oleh pemerintah daerah. Buktinya angka pengangguran terbuka di Kabupaten Karawang mencapai lebih dari 20 ribu.
Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Karawang, diantaranya dengan menjalin kerjasama antara sekolah tingkat SMK dan industri. Misalnya, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dengan empat sekolah SMK di Karawang melakukan penandatanganan MoU di SMK Lentera Bangsa Karawang, Senin (31/10).
Empat sekolah yang bekerjasama dengan perusahaan tersebut yaitu SMK Lentera Bangsa, SMK Pratama Mulya, SMK Muhammadiyah 2, dan SMK IPTEK Sanggabuana. Tak hanya itu, dalam kesempatan yang sama PT Daihatsu juga meluncurkan program Dojo atau tempat latihan di SMK Lentera Bangsa. Acara launching Dojo dan penandatanganan MoU tersebut turut dihadiri pemerintah daerah yang diwakili oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Pengawas Cabang Dinas Pendidikan wilayah IV Jawa Barat, Ketua MKKS Karawang, dan sejumlah guru SMK maupun SMP.
Kepala SMK Lentera Bangsa Achmad Jaelani mengatakan angka pengangguran terbuka masih menjadi persoalan di Indonesia, terutama di Jawa Barat, dan khusunya di Karawang. Karena itu menjadi tantangan bagi kepala sekolah maupun guru SMK. Menurut dia, SMK ini bukan hanya sekedar sekolah menengah kejuruan, melainkan harus mampu meningkatkan keterampilan, keahlian dan mengurangi angka kemiskinan. “Bukan hanya kemiskinan harta, tapi kemiskinan akhlak dan sikap,” imbuhnya di hadapan hadirin dalam acara launching Dojo dan penandatanganan MoU, Senin (31/10).
Lebih lanjut Jaelani mencatat kurang lebih terdapat 1.700 industri di Karawang. Dan jika dari banyaknya industri tersebut bisa bekerjasama dengan SMK Negeri maupun swasta yang hanya jumlahnya 114 itu tidak ada kata mustahil menjadi jalan keluar untuk mengentaskan angka pengangguran di Karawang. “Artinya masih ada industri yang belum terkawainkan (kerjasama) dengan SMK,” imbuhnya.
Head, Corporate Planning and Communication PT Daihatsu Dikky Burhan mengatakan, perusahaan Daihatsu ini memiliki program Pintar Bersama Daihatsu (PBD). Program itu memiliki activity booster anatar lain sinkronisasi kurikulum, traning hard skill dan soft skill untuk guru dan siswa. “Kegiatan hari ini merupakan salah satu perwujudan dari activity booster yang kami sebut Dojo Development atau pusat pelatihan calon operator produksi,” ujarnya.
Dikky mengaku dengan melalui Dojo development ini diharapkan lulusan dari SMK binaan Daihatsu memiliki kompetensi lain untuk menjadi seorang operator produksi.
Kepala Disnkertrans Karawang Rosmalia Dewi mengatakan, dengan adanya link and match antara perusahaan dan sekolah dapat mengurangi angka pengangguran di Karawang. Dan dengan MoU itu diharapkan dapat melahirkan siswa lulusan SMK yang siap bekerja dengan baik. “Kita dari pemerintah ingin lebih banyak lagi perusahaan lain yang melakukan kegiatan kolaborasi seperti Daihatsu,” ujarnya.
Soal angka pengangguran terbuka, Rosmalia mencatat terdapat 22 ribu pencari kerja di Karawang. Dan yang sudah ditempatkan untuk bekerja melalui info loker sebanyak 7 ribu, dan 6 ribu melalui pemagangan. “Belum yang lain-lain. Ini banyak yang belum tercatat. Kedepan saya akan melakukan kerjasama dengan sekolah untuk minta semua penempatan-penempatan dari sekolah juga dilaporkan ke dinas,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button