METROPOLIS

Gagal Masuk SMKN 3 Karawang, Warga Ngadu ke Kepala Desa

KARAWANG, RAKA – Warga Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur mengeluhkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMKN 3 Karawang. Pasalnya, sekolah ini tidak bisa mengakomodir semua warga Kondangjaya.

Tika, warga Desa Kondangjaya mengatakan, anaknya tidak diterima di SMKN 3 Karawang. Padahal ia merupakan warga sekitar yang berada persis di depan SMKN 3 Karawang.”Saya sudah daftarin anak di SMKN 3 Karawang tapi gak keterima. Padahal lokasi rumah saya berada dekat dengan sekolah. Persis di depannya,” kata Tika, saat berbincang dengan Radar Karawang, Senin (1/7).

Selain itu yang membuat ia heran, adanya pendaftar lain yang nilainya di bawah anaknya namun bisa diterima. Sementara anaknya yang nilainya lebih tinggi tidak bisa diterima. “Selain dekat dengan sekolah, NEM anak saya juga 27. Tapi yang NEM nya 24 ada yang diterima,” ungkapnya.

Suhendi, Kepala Dusun Krajan 1 Desa Kondangjaya mengatakan, keinginan warga untuk mensekolahkan anaknya di SMKN 3 Karawang karena jarak sekolah yang sangat dekat dari rumah. Sehingga tidak perlu khawatir memikirkan biaya sehari-hari untuk kebutuhan transfortasi. “Kalau dekat kan minimal gak bingung ongkosnya. Makanya banyak warga sini (Kondangjaya) yang mendaftarkan anaknya ke SMKN 3 Karawang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kondangjaya Dadang Saprudin mengatakan, setiap PPDB pihaknya selalu memfasilitasi semua warga yang hendak mendaftarkan anaknya ke SMKN 3 Karawang. Namun di tahun ini, karena adanya peraturan baru maka ada beberapa warganya yang tidak terakomodir untuk sekolah di sana. “Dari dulu juga kami selalu memfasilitasi. Karena ini untuk pendidikan warga di Kondangjaya,” katanya.

Di tahun ini, kata Dadang, ada 156 orang warga yang mendaftar ke SMKN 3 Karawang. Namun berdasarkan peraturan dari sekolah. Masih ada 32 orang yang belum diterima. Untuk memfasilitasi para warganya ia mendatangi pihak sekolah agar semua warganya bisa diterima di sekolah tersebut. “Sekarang masih ada 32 orang lagi yang belum. Karena menurut sekolah kuota untuk bina lingkungan itu hanya 20% dan jumlah yang diterima itu sudah 20%. Saya masih usahakan dan keputusannya besok,” ujarnya.

Selain itu, Dadang juga mengatakan, bahwa banyak warga yang mendaftar ke SMKN 3 Karawang namun dialihkan dan diterima di SMKN Pertanian Karawang tanpa diketahui oleh orang tua atau siswa yang mendaftar. “Jadi ada juga yang diterimanya di SMKN Pertanian tanpa konfirmasi ke siswa atau orang tua siswa,” tambahnya.

Sementara, Yosmar Kepala SMKN Pertanian Karawang mengatakan, pendaftar di SMKN 3 Karawang tidak dialihkan ke SMK Pertanian, melainkan pada saat pendaftaran siswa memilih pilihan 1 SMKN 3 Karawang dan pilihan 2 SMKN Pertanian. “Jadi pilihan 1 tidak diterima tapi pilihan 2 diterima,” ujarnya.

Sementara saat Radar Karawang hendak mengkonfirmasi ke SMKN 3 Karawang, baik kepala sekolah ataupun panitia sudah tidak ada di sekolah. “Sedang istirahat makan. Tunggu aja nanti jam 1,” kata seorang petugas di sekolah.

Namun setelah menunggu hingga pukul 13.00, panitia sudah tidak ada di sekolah sehingga belum bisa dikonfirmasi. “Panitia sudah bubar dari tadi,” kata Iskandar yang berada di ruang wakasek.(nce)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights