Cecep Sopandi
KARAWANG, RAKA – Gagasan atau visi calon Bupati dan Wakil Bupati Karawang dinilai tidak menyentuh persoalan yang saat ini dihadapi masyarakat. Visi misi yang dikeluarkan normatif, tidak ada solusi kongkret yang ditawarkan untuk pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.
Aktivitis Social Policy and Political Studies (Sospol’s) Cecep Sopandi mengatakan, sebenarna masyarakat Karawang berharap pada tiga pasangan calon muncul suatu ide, gagasan dan program dalam mengatasi pandemi, serta dampak yang menyertainya. Karena bagaimanpun pandemi memperngaruhi beberapa sektor, kesehatan, ekonomi usaha. “Jadi, seharusnya ketiga pasangan ini beradu visi dan misi memainkan strategi melawan virus corona dan percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi,” paparnya.
Menurutnya, masyarakat lebih menginginkan bagaimana strategi cepat dalam mengatasi Covid-19. “Saya melihat ketiga pasangan cenderung normatif, tidak gereget. Masyarakat itu diberikan solusi dan gagasan untuk memperbaiki ekonomi dalam waktu yang cepat,” paparnya.
Sebenarnya, lanjut Cecep, Covid-19 ini menjadi sebuah momentum mana calon-calon yang memiliki kepekaan terhadap krisis, bukan gagasan yang normatif dan memiliki kepekaan kondisi saat ini terjadi. Pilkada semestinya mampu melahirkan kepemimpinan transformatif yang bisa membawa keluar daerahnya dari keadaan krisis. “Kenapa saya bilang gagasannya normatif, seperti contoh pasangan Yesi-Adli, dia ingin membuat semacam pemulihan ekonomi mendorong UMKM dan start up. Jadi sebenarnya ini gagasan yang tidak berangkant dari sense of crisis,” jelasnya.
Selain itu, juga pasangan Cellica Nurrachadiana- Aep Syaepulloh yang ingin mengembangkan ekonomi kreatif tapi tidak menjelaskan bagaimana upaya memulihkan ekonomi. “Misal memaksimalkan dana APBD di Karawang untuk ketahanan pangan atau pun insentif untuk UMKM yang sedang terpuruk. Juga Jimmy-Yusni, mereka dengan kartu-kartu saktinya memberikan tawaran solusi pengentasan krisis. Tapi lagi-lagi juga Jimmy-Yusni tidak menyinggung bagaimana cara agar kemudian ekonomi bangkit pasca ekonomi,” terangnya.
Jadi sebetulnya, tambah Cecep, yang dibutuhkan masyarakat adalah gagasan program yang memang mampu memberikan solusi cepat, tepat dan jangka yang dekat. “Ada debat itu sebetulnya kita berharap agar ketiganya bisa mengeluarkan solusi dan gagasan yang kongkret untuk memulihkan ekonomi masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Ketua KPU Karawang Miftah Farid dalam sambutannya mengatakan, banyak pihak menilai pilkada Karawang sangat kompetitif. Perbedaan pandangan disyukurinya, namun tidak menjadi persoalan sebab di lapangan tidak terjadi segregasi tajam. “Peebedaan gagasan dalam kampanye wajar-wajar saja, silaturahim harus terus terjadi, saya bersyukur ketiga pasangan satu sama lain masih menjaln silaturahmi dengab baik,” sebutnya.
Ia berharap, pilkada bukan ajang saling menjatuhakan dan menegasikan melainkan festival ide dan gagasan dan program pasangan untuk karawang kedepan. Masyarakat bisa melihat dan nanti bisa menggunakan hak suaranya dengan bijak sesuai hati nuraninya. “Jangan ragu untuk datang, karena seluruh oetugas kami pastikan sudah rapid tes dengan sttus non-reaktod, orotokol kesehtaan pun diterapkan dengan tegas,” pungkasnya. (din)