Grand Final Digelar Secara Online
BUAT MOTIF: Finalis putra putri Batik Karawang punya motif batik sendiri.
KARAWANG, RAKA – Putra-putri Batik Karawang tahun 2021 akan segera memasuki babak grand final. Berbagai persiapan tengah di lakukan, salah satunya meminimalisir penyebaran Covid-19. Penonton hanya boleh menyaksikan melalui siaran live streaming.
Finalis putra putri Batik Karawang dapat berasal dari berbagai daerah. Peserta yang tergabung diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan untuk mengembangkan batik Kabupaten Karawang. Tahap seleksi pertama yakni melakukan tes tulis, kemudian tes public speaking dan fashion show. Dilanjutkan dengan tes bakat, terakhir yakni tes organisasi dan attitude. “Kalau dari daerah lain bisa ikut asalkan dapat mengikuti seluruh kegiatan dan bertanggungjawab selama masa jabatan, kita dimulai dengan seleksi berkas untuk kita validasi setelah itu kita masuk ke seleksi tahap satu,” ujar Leandro Tan, putra Batik Karawang 2019, Senin (4/10).
Setelah seleksi tahap satu selesai akan terpilih lima belas pasang peserta. Selanjutnya akan ada seleksi tahap ke dua. Sesi pertama diadakan presentasi program kerja, sesi kedua yakni debat yang akan dibagi menjadi sepuluh kelompok dengan masing-masing tiga anggota. Terakhir tahap interview untuk memperoleh delapan pasang peserta. “Udah selesai tahap satu kita saring menjadi top tiga puluh terdiri dari lima belas pasang. Lalu masuk ke seleksi tahap dua untuk mencari delapan pasang peserta,” tambahnya.
Saat ini, putra putri Batik Karawang tahun 2019 sedang mengurus segala perizinan untuk keperluan grand final. Pada Senin (4/10) pukul 14.30 dilaksanakan rapat bersama tim dinas pariwisata dan kebudayaan. Sebelum adanya pandemi pelaksanaan grand final dapat disaksikan secara langsung, namun sejak ada pandemi penonton hanya dapat menyaksikan melalui live streaming. Selain itu proses seluruh tahapan saat ini selama empat bulan, sedangkan tahun sebelumnya hanya tiga bulan.
Setelah tahap pertama dan kedua selesai, akan memasuki proses karantina online. Dalam proses ini peserta diberikan bekal materi dari beberapa pemateri. Pemateri yang berkontribusi yakni Miss Indonesia, Putra Batik Nusantara. Ada pula kegiatan unjuk bakat fashion show pada Sabtu (2/10). Dilanjutkan dengan workshop membatik pada Minggu (3/10). Proses terakhir yakni karantina offline dari Jumat (8/10) hingga Minggu (10/10). Karantina dilakukan di Hotel Swissbellin. “Puncaknya itu kita lakukan karantina offline selama tiga hari dua malam sampai acara grand final tanggal 10 nanti,” pungkasnya. (nad)