Gundala Tayang 29 Agustus
KARAWANG, RAKA – Bila ada yang bertanya film yang banyak menganjurkan pesan kebaikan dari yang paling besar hingga kebaikan terkecil sekalipun, sudah tidak diragukan, jawabnya pasti ‘Gundala’.
Pesan ini tersampaikan saat meet & greet Gundala di Karawang Central Plaza (KCP) Galuh Mas Minggu (11/8), sekaligus rilis Film Gundala tayang perdana pada 29 Agustus ini. Kendati tidak dihadiri Abimana Aryasatya pemeran utama Sancana alias Gundala, namun lima pemeran penting hadir dalam kesempatan tersebut.
Asmara Abigail salah satunya yang berperan sebagai Desti Nikita, pelajar yang rajin belajar dan getol membaca buku. Selain Hannah Al Rasyid berperan sebagai dokter Cantika, Putri Ayudya yang memerankan karakter seorang istri bernama Rahayu juga Aqi Singgih seorang politikus bernama Ganda Hamdan dan Dimas Danang seorang yang ambisius. “Banyak hal menarik dalam film ini, terutama pesan yang disampaikan untuk selalu berbuat baik kepada siapapun,” ucap Hannah.
Sementara Aqi Singgih, berperan sebagai politikus Ganda Handan tidak menampik ada bumbu politik mewarnai film Gundala. “Gundala Indonesia banget, pokoknya mewakili deh kondisi Indonesia saat ini,” ucapnya.
Sedang Putri Ayudya si isteri cantik bernama Rahayu merasa amat menikmati perannya, meski harus diakui melakoni peran isteri yang baik, tegas dan mendukung suami bukanlah suatu yang gampang. Tak ubahnya Dimas Danang yang memerankan tokoh Hasbi seorang yang selalu ambisius.
Demikian, apapun perannya para duta Gundala inipun optimis film yang mereka bintangi bakal menyedot penonton terbanyak saat tayangnya nanti. “Gundala bukan super hero, kita menyebutnya jagoan karena ini pertama kali. Dari namanya saja sudah kena. Eh, ternyata anak-anak kecil loh paling antusias melihat castplaynya, terutama kekuatannya yang dari petir,” ucap Hannah.
Selain kekuatan petirnya yang disukai anak-anak, Gundala ini juga sarat momen-momen manisnya, ada dramanya, aksinya bahkan hingga komedi. Film Gundala sendiri dibuka dengan cerita seorang Sancaka yang sibuk melakukan penelitian mencari serum anti petir, dan harus patah hati lantaran dianggap lebih peduli kepada penelitiannya ketimbang pacarnya.
Dalam kondisi galau Sancaka berlari ditengah hujan lebat dan kesambar petir. Saat nyawanya kritis kekuatan hebat menarik ke dunia lain, sebelum kemudian diangkat anak Kaisar Kronz Raja Kerajaan Petir. Sancaka diberi kekuatan, dari telapak tangannya bisa mengeluarkan petir. Sedang kekuatan bisa berlari secepat angin didapatnya dari Raja Taifun dari Kerajaan Bayu.
Perlu juga disampaikan Film Gundala yang dikemas apik Joko Anwar dalam versi modern ini mengadopsi cerita komik Gundala Putra Petir yang terbit pada 1969. Sebelumnya film inipun pernah dirilis Lilik Sudjio pada 1981. (ari)