KARAWANG

Harus Ada Layanan Khusus Manula

KARAWANG, RAKA – Memberikan pelayanan terbaik bagi pasien merupakan prioritas utama. Termasuk pasien lanjut usia dan yang menderita penyakit tertentu, seperti pasien dengan kursi roda, dan yang tidak memungkinkan untuk berdiri terlalu lama.

Pelayanan untuk pasien khusus ini, sempat mengemuka beberapa waktu dan berisi permintaan agar manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang membuka loket khusus yang melayani pasien khusus, agar tidak terlalu lama antre obat. Pasien khusus tersebut termasuk yang duduk di kursi roda dan usia lanjut atau manula.

Seperti diungkapkan Sriyani (55) warga Desa Panyingkiran, Kecamatan Tempuran, agar ada antrean khusus untuk pasien tua seperti dirinya. “Mudah-mudahan kalau pasien usia uzur seperti saya bisa diprioritaskan agar tidak berlama lama menunggunya. Begitu pun pasien yang menggunakan alat bantu. Itu hanya masukan saja, sejauh ini pelayanan semua berjalan baik,” ucap Sri.

Sri mengatakan kehadiran di RSUD karena berobat penyakit jantung yang dideritanya. Sri sendiri mengaku sudah manjadi pasien tetap Poli Jantung RSUD Karawang, dan dia selalu antre bersama pasien umum lainnya setiap akan berobat. Lumayan melelahkan, diakuinya tetapi itu harus dilakukannya kalau masih ingin dilayani dokter. “Sudah satu ini saya berobat regular dan selalu antre tiap kali berobat. Makanya, jika saja antrean untuk manula diadakan saya tidak perlu menunggu terlalu lama untuk bisa dilayani dokter,” ujarnya.

Kepala Sub bag Hukum, Humas, Pemasaran dan Promosi Kesehatan, Ruhimin mengatakan, saat ini hampir seribu pasien dalam satu hari yang dilayani RSUD Karawang, termasuk pelayanan di ICU jugas mengalami lonjakan mencapai 20 pasien per harinya. Namun itu harus bisa tertangani dengan baik agar ada suatu kepercayaan bagi masyarakat Kabupaten Karawang terhadap RSUD.

Diakui dirinya, tidak semua bisa berjalan mulus dalam melaksanakan tugas. Dan saat ini pihaknya terus lakukan evaluasi secara berkelanjutan agar rumah sakit ini mempunyai kualitas pelayanan kesehatan yang mumpuni. “Selain kualitas SDM yang melayani dalam hal ini pegawai dan perawat, sikap pegawai dan perawat menunjang pelaksanaan prosedur ini secara maksimal, sehingga tercipta suatu kepercayaan. Dirinya pun tidak menampik evaluasi itu terus berkelanjutan dan hingga kini pun perubahan demi perubahan bisa dirasakan,” ujarnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button