KARAWANG,RAKA- Partai politik (Parpol) sudah mematok target perolehan kursi yang ingin diraih. Namun, dengan sistem terbuka seperti saat ini, hasil pemilu legislatif sulit diprediksi, karen pertarungannya akan ketat tidak hanya antar partai, tapi juga sesama calon separtai.
Di tempat terpisah, dosen Ilmu Politik Unsika, Gili Argenti, S.IP, M.Si menganalisa, pertarungan akan sengit dan kompetitif tak hanya antar caleg beda partai, persaingan juga bisa panas sesama caleg separtai. Karena dengan sistem terbuka berdasar suara terbanyak, maka tiap-tiap caleg akan berlomba-lomba mengakumulasi suara sebanyak-banyaknya dari pemilih. “Kalau prediksi suara partai mana yang akan mendapat kursi? Ini tak bisa kita prediksi secara kalkulasi matematika, karena bicara politik, itu bicara seni ketidakmungkinan. Bagi saya semua partai memiliki kesempatan yang sama dalam mendulang suara sebanyak-banyaknya, tergantung dari strategi dan marketing politik yang mereka gunakan plus ketokohan caleg dilapangkan. Karena dalam pileg kita tak hanya bicara partai tapi popularitas caleg juga menjadi penentu kemenangan,” paparnya.
Intinya, lanjut Gili, semua partai politik memiliki kans dan kesempatan yang sama untuk menjadi pemenang. “Bahan hasil statistik elektabilitas saja tak bisa mewakili realitas riil politik di masyarakat. Ingat dinamika perilaku pemilih itu tidak statis dan kaku. Dalam hitungan detik pilihan politik pemilih bisa berubah. Tapi bagi saya caleg atau partai yang akan menang dalam arti mendulang suara signifikan, adalah mereka yang jitu membuat produk politik ke masyarakat. Produk politik mana yang jitu dan tepat, adalah produk politik yang benar-benar menjadi solusi dari berbagai problem yang mereka hadapi,” pungkasnya. (acu)
