1.539 Hektare Sawah Terancam Kekeringan, Tiga Kecamatan Paling Parah
KARAWANG, RAKA – Tiga kecamatan di Kabupaten Karawang mengalami dampak parah akibat musim kemarau, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) telah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi kekeringan di area persawahan.
Berdasarkan data yang diperoleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang saat ini ada sebanyak 310 hektare sawah yang mengalami kekeringan. Hal tersebut di sebabkan oleh musim kemarau yang masih terjadi. Selanjutnya untuk 1.539 hektare sawah yang telah ditanam pun terancam mengalami kekeringan. “Hasil survei petugas POPT kekeringan merata di 30 Kecamatan. Cuma ini ranah lahan yang udah ditanam, yang baru tandur atau yang belum tanam berbeda lagi datanya,” kata Kepala Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman, Dadan Danny, Senin (23/10).
Meski begitu, ia menjelaskan, tidak semua lahan persawahan di 30 kecamatan ini mengalami kekeringan. Persawahan di Kecamatan Telagasari mengalami kekeringan seluas 80 hektare, Pakisjaya seluas 78 hektare dan Rawamerta seluas 40 hektare. Tiga kecamatan tersebut menjadi wilayah dengan dampak parah. “Meskipun begitu tidak semuanya kekeringan, misal di Rawamerta ada 14 desa, nah yang terdampak itu cuman 2 desa, Panyingkiran dan Sukamerta,” tambahnya.
Faktor lain yang menjadi penyebab kekeringan di area persawahan akibat dari adanya cuaca ekstrem dan penyumbatan saluran. Penyumbatan terjadi akibat adanya sampah, tanaman liar seperti eceng gondok dan bangunan liar yang dibangun di atas bantaran sungai. Pihak DPKP telah mengambil langkah dengan melakukan pembersihan saluran tersier, selanjutnya melakukan normalisasi saluran dan mengadakan pompanisasi. “Faktor kebanyakan penyumbatan, jadi yang dibutuhkan pembersihan saluran. Banyak sampah maupun tanaman seperti eceng gondok, atau bangunan liar di bantaran sungai (seperti di Batujaya dan Tirtajaya) itu juga mempengaruhi,” tutupnya. (nad)