KARAWANG, RAKA- Setiap musim kemarau, sejumlah desa di Karawang Selatan sering mengalami kekeringan. Tahun ini ada 14 desa dari lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih.
Kekeringan di sejumlah kecamatan di Karawang masih belum dapat teratasi hingga saat ini oleh pemerintah daerah. Kepala Bidang Kedaruratan dan logistik BPBD Karawang Ferry Muharram mengatakan, terdapat 10 desa dari lima kecamatan di wilayah kerjanya yang tengah dilanda kekeringan.
“Terutama kekeringan terjadi di wilayah Karawang Selatan yaitu Pangkalan dan Tegalwaru,” katanya saat dikonfirmasi Radar Karawang, Minggu (8/9).
Ferry mengatakan kekeringan ini merupakan dampak dari musim kemarau tahun ini, kata dia BPBD Karawang sudah menggelar rapat siaga kekeringan pada Bulan Juli lalu. Kemudian Bupati setempat menerbitkan surat keputusan dan pernyataan tentang siaga darurat kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan.
“Kita sudah melakukan pendistribusian air bersih untuk daerah yang kekeringan,” katanya.
Ia mengaku kekeringan di sejumlah desa Karawang ini kerap terjadi setiap tahunnya. Kata Ferry, untuk jangka panjang pemerintah akan membuat resapan atau embung air di sejumlah titik, terutama wilayah yang sering dilanda kekeringan.
“Upaya jangka panjang untuk mengantisipasi kekeringan ini pemerintah akan membuat bendungan air dan memperbanyak kantong-kantong air,” ujarnya.
Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang mencatat 10412 jiwa dari 3765 Kartu Keluarga (KK) yang terdampak kekeringan di wilayah kerjanya. Dan BPBD stempat pun sudah mendisitribusikan air bersih sebanyak 246.000 liter air.(nad)
Wilayah Terdampak Kekeringan
Kecamatan Pangkalan
– Desa Mulangsari, Desa Kertasari, Desa Jatilaksana, Desa Tamanmekar, Desa Cintaasih
Kecamatan Tegalwaru
-Desa Kutalanggeng, Cigunungsari, Cintalaksana
Kecamatan Karawang Barat
– Desa Wanakerta, Desa Wanajaya, dan Desa Wanasari.
Kecamatan Klari
-Desa Curug
Kecamatan Ciampel
-Desa Parungmulya