HEADLINE
Trending

352 Napi Lapas Karawang Diserang Scabies

RadarKarawang.id – Sebanyak 352 narapidana atau warga binaan di Lapas Karawang diserang scabies, semacam penyakit kulit.

Menanggulangi hal itu, Kepala Lapas Karawang Christo Toar membagikan sabun antiseptic dan salep khusus sabies guna membasmi scabies, dan penyakit kulit yang menyerang warga binaan dan tahanan, Senin (23/12/2024).

Christo mengatakan, musim hujan seperti ini, sering menyebabkan penyakit kulit karena kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur.

Dia melanjutkan, tercatat terdapat 352 warga binaan yang terserang penyakit scabies. Hal tersebut menunjukan bahwa bukan hanya karena musim penghujan,

akan tetapi Lapas Karawang yang berkapasitas 590 orang, namun berisikan 1.164 orang menjadi salah satu cepatnya penyakit tersebut menyebar.

Baca juga: Imigrasi Sikat 45 Warga Asing Ilegal di Karawang

“Tercatat ada 352 warga binaan yang terkena scabies. Hal tersebut bisa terjadi bukan hanya karena musim hujan, akan tetapi isi penghuni yang sudah over kapasitas

menjadi salah satu cepatnya penyakit tersebut menyebar,” ungkap Christo.

“Walaupun dengan adanya tantangan over kapasitas, Lapas Karawang akan terus berupaya dalam menunaikan hak-hak warga binaan terkhusus pada aspek kesehatan.


Kami pun terus melakukan pembinaan terhadap warga binaan untuk tetap dapat menjaga lingkungan, agar dapat menekan proses penyebaran penyakit menular” pungkas Christo.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut Tim Kesehatan Lapas Karawang memberikan penyuluhan atau edukasi Kesehatan bagaimana menjaga lingkungan agar terhindar dari penyakit.

Mengenal Scabies

Penyebab scabies adalah tungau jenis S. scabiei yang menginvasi kulit. Tungau ini biasanya terdapat di seprai, gorden, bantal, atau pakaian orang yang terinfeksi.

Saat bersembunyi di bawah kulit, tungau membuat terowongan sebagai tempat ia menyimpan telur.

Saat telur menetas, larva tersebut dapat muncul ke permukaan kulit dan menyebar ke area kulit lainnya, bahkan pindah ke orang lain.

Tonton juga konten ini: Penjara di Indonesia Terpadat Sedunia

Gatal yang timbul karena penyakit ini merupakan reaksi tubuh terhadap tungau, telur, serta kotorannya.

Kontak fisik dekat dengan seseorang yang mengidap penyakit ini, seperti berbagi pakaian atau tidur satu ranjang dapat meningkatkan risiko terinfeksi kudis.

Rutin membersihkan tempat tidur dan tidak berbagi-pakai pakaian sangat penting untuk mencegah penularan.

Selain penyebab di atas, Ketahui Cara Penularan Kudis yang Wajib Diwaspadai berikut ini.

Siapa pun dapat terkena kudis, tetapi risikonya lebih tinggi pada beberapa orang, seperti:

Hidup berkelompok, seperti pesantren, narapidana penjara, atau berkeluarga.
Tinggal di lingkungan pada penduduk.
Memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
Mengonsumsi steroid.
Sedang menjalani kemoterapi.
Petugas kesehatan yang merawat pasien kudis.
Orang dewasa yang aktif secara seksual.
Untuk anak-anak, kerap berada di fasilitas penitipan. (psn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button