54 Anak Stunting di Cikampek
CIKAMPEK, RAKA- UPTD Puskesmas bersama salah rumah sakit menggelar edukasi pencegahan stunting tingkat Kecamatan Cikampek yang dilakukan di aula Kantor Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek. Ada 54 anak stunting di Cikampek yang tersebar di 9 desa.
Kepala UPTD Puskesmas Cikampek dr. Sari Ali Astuti mengatakan, stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel, akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan atau infeksi berulang atau kronis yang terjadi dalam 1000 HPK. “Tetapi tidak semua balita pendek itu stunting, sehingga perlu dibedakan oleh dokter anak, tetapi anak yang stunting pasti pendek,” katanya, kepada Radar Karawang, pada Selasa (29/8).
dr. Sari menjelaskan, faktor mendasari terjadinya stunting karena pertama asupan kalori yang tidak adekuat seperti faktor sosio-ekonomi, pendidikan dan pengetahuan yang rendah mengenai praktik pemberian makan untuk bayi dan batita, peranan protein hewani dalam MPASI, penelantaran, pengaruh budaya, ketersediaan bahan makanan setempat, Kedua kebutuhan yang meningkat seperti penyakit jantung bawaan, alergi susu sapi, bayi berat badan lahir sangat rendah, kelainan metabolisme bawaan, infeksi kronik yang disebabkan kebersihan personal dan lingkungan yang buruk (diare kronis) dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi. “Pencegahan stunting dengan 3 tips, pertama saat remaja putri melakukan skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah, kedua saat masa kehamilan disarankan untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter, perlu juga memenuhi asupan nutrisi yang baik selama kehamilan dengan makanan sehat dan juga asupan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium harus tercukupi, ketiga untu balita Terapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), sesaat setelah bayi lahir, segera lakukan IMD agar berhasil menjalankan ASI Eksklusif. Setelah itu, lakukan pemeriksaan ke dokter atau ke posyandu dan puskesmas secara berkala untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, imunisasi rutin agar anak terlindungi dari berbagai macam penyakit , ASI eksklusif diberikan sampai anak berusia 6 (enam) bulan dan diteruskan dengan MPASI yang sehat dan bergizi, dan pemantauan tumbuh kembang a weight faltering,” tuturnya.
Pesannya, terapkan gaya hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan, memastikan air yang diminum merupakan air bersih, buang air besar di jamban, sanitasi sehat, dan lain sebagainya.
Sementara itu Camat Cikampek Usep Supriatna mengatakan, penanganan stunting sudah dilakukan oleh ketua tim penanganan percepatan stunting tingkat desa dengan memberikan telur 2 buah telur setiap harinya kepada anak yang menderita stunting. “Di Kecamatan Cikampek ada sekitar 54 anak yang menderita stunting di 9 desa, untuk Desa Kamojing tidak ada. Saya menghimbau kepada calon ibu dan bapak untuk sehat jangan sampai ada penyakit kurang darah, dan kekurangan gizi agar yang dilahirkan tidak stunting dan setelah lahir untuk diberikan makanan yang bergizi tentunya, ” ucapnya. (zal)