PURWAKARTA, RAKA – Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta, tercatat dari Januari hingga Agustus 2024, kasus baru penderita Human Immunodeficiency Virus atau HIV di Purwakarta mencapai 237 kasus. Tren kasus baru HIV di Kabupaten Purwakarta terus meningkat setiap tahunnya, khususnya sejak 2022, tercatat sebanyak 179 kasus pada 2022 dan sebanyak 189 kasus baru pada 2023.
“Kasus baru 2024 di Kabupaten Purwakarta sebanyak 237 kasus, secara gender, laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, setiap tahunnya selalu ada kasus baru,” papar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Purwakarta Eva Lystia Dewi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/9).
Eva menuturkan bahwa secara kumulatif, sejak tahun 2016 jumlah kasus HIV di Purwakarta terus bertambah. Tercatat secara rapih sejak 2016 hingga Agustus 2024, terdapat sebanyak 1.261 kasus.
Ia juga menyebut bahwa penambahan kasus baru HIV di Purwakarta pada 2024 lebih banyak dibanding dua tahun sebelumnya. Tahun 2022 terdapat sebanyak 179 kasus dan tahun 2023 sebanyak 189 kasus. “Bisa jadi karena kita melakukan screening lebih masif dan lebih banyak, karena memang untuk diobati sebanyak-banyaknya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Eva menjelaskan bahwa HIV merupakan penyakit yang belum bisa disembuhkan. Sebab, belum terdapat obat yang bisa menyembuhkannya. Meskipun ada, itupun hanya dapat menurunkan kadar dari virus penyakit tersebut. “Obatnya itu ada, namanya anti retroviral. Sehingga orang tersebut daya tahan tubuhnya bisa membaik, tidak terkena terinfeksi penyakit-penyakit opportunity, jadi dia bisa tetap produktif dan resiko penularannya kecil,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa mayoritas penderita HIV tersebut berasal dari usia 25 hingga 49 tahun. Akan tetapi, terjadi juga terhadap anak-anak dan bahkan bayi baru lahir pun berpotensi menderita HIV dikarenakan tertular dari sang ibu. Oleh karena itu pihaknya saat ini gencar melaksanakan program triple eliminasi yaitu pemeriksaan HIV, sepilis dan hepatitis b yang diwajibkan pada ibu hamil. “Saya himbau ibu hamil sesegera mungkin untuk melakukan pemeriksaan triple e, karena kalau sudah ketahuan positif, kita obati, diharapkan tidak terjadi penularan dari ibu ke anak,” ungkap Eva.
Eva menambahkan bahwa selain di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih, pengobatan HIV juga dapat dilakukan di 10 purkesmas yang ada di Kabupaten Purwakarta. Adapun diantaranya di Puskesmas Bungursari, Jatiluhur, Darangdan, Wanayasa, Purwakarta, Tegalwaru, Plered, Campaka, Maniis dan Puskesmas Mulyamekar.
“Tahun sebelumnya, pengobatan HIV hanya bisa di Bayu Asih, tapi kan terjadi penumpukan karena banyak pasiennya, jadi gak optimal pengobatannya, karena waktunya sedikit-sedikit,” pungkasnya. (yat)