Akhirnya RS Paru Jatisari Dibangun
JATISARI, RAKA – Setelah cukup lama menjadi bahan perbincangan, pembangunan Rumah Sakit Paru di Kecamatan Jatisari akhirnya dimulai. Proyek yang anggarannya berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) 2013 itu ditargetkan akan selesai pada pertengahan 2019 dan menghabiskan anggaran Rp 156 miliar.
Humas PT Amarta Karya Rudy AM mengatakan, proses pembangunan rumah sakit paru akan berjalan sesuai target yang telah ditetapkan. “Pasti sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Bahkan biasa kami selesai sebelum waktu yang ditentukan,” ujarnya kepada Radar Karawang pada acara ground breaking pembangunan rumah sakit khusus paru tersebut, Kamis (9/8).
Adapun anggarannya, lanjut Rudy, dari pagu sebesar Rp 180 miliar menjadi Rp 156 miliar. “Kalau pagunya 180 M, ada tawar menawar jadi Rp 156 M. Lupa belum saya buat, nanti saya buat dan pasang di depan,” tambahnya.
Irawan Satiani, konsultan MK dari Yodya Karya KSO juga mengatakan, luas seluruh tanah untuk pembangunan rumah sakit paru 2,2 hektare. Namun yang dibangun untuk gedung utama hanya 900 meter. “900 meter persegi untuk gedung utama, untuk rumah singgah, masjid dan rumah terapi hampir 1 hektar,” ujarnya.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, berbagai proses untuk pembangunan gedung tersebut telah dilalui. Mulai dari perencanaan, DED perencanaan, sampai saat ini secara terstruktur sudah mulai pembangunan. “Alhamdulillah sudah mulai pengerjaan, semoga berjalan lancar dan di pertengahan tahun 2019 bisa selesai,” kata dia di acara ground breaking.
Menurutnya, pembangunan rumah sakit khusus paru tersebut berkaitan dengan RPJMD bupati dan wakil bupati Karawang. Dalam RPJMD 2015-2020 diketahui ada anggaran DBHCT yang diperuntukan pembangunan rumah sakit paru. Selain itu, pembangunan rumah sakit paru juga merupakan nomeklatur dari visi misi serta janji politik bupati dan wakil bupati.
“Ini dari DBHCT bukan APBD. Saya berharap pembangunan rumah sakit paru ini sesuai perencanaan yang telah dilalui selama ini. Selesai tepat waktu dan tentunya bisa bermanfaat bagi masyarakat Karawang, khususnya bagi masyarakat di wilayah Jatisari,” ungkapnya.
Pada bagian lain, masyarakat berharap keberadaan rumah sakit di wilayah tersebut akan membangkitkan perekonomian warga setempat. “Seneng saya mah. Soalnya nanti pasti banyak orang dari mana-mana. Kalau banyak orang kan jualan juga jadi rame, enggak kayak sekarang sepi,” ujar Lilis, warga Desa Mekarsari, Kecamatan Jatisari. (cr2)