KARAWANG, RAKA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat mengadakan kegiatan Gebyar Desa dengan mengajak semua masyarakat di Desa Cikuntul, Kecamatan Tempuran untuk berperan aktif dalam menurunkan angka stunting.
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh melalui Asisten Daerah I, Eka Sanatha menyampaikan penanganan permasalahan angka stunting di Kabupaten Karawang, saat ini telah mengalami kemajuan. Hal itu terbukti dengan adanya penghargaan yang telah diterima oleh Kabupaten Karawang. “Alhamdulillah tahun 2023, Kabupaten Karawang mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten dengan penanganan stunting terbaik se Jawa Barat. Kita bisa menurunkan presentase anak stunting dari angka 20 persen di tahun 2022 menjadi 14 persen di tahun 2023,” katanya, Selasa (21/5).
Saat ini, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Karawang telah mendapatkan bantuan dana fiskal sebesar 5.720.000.000, untuk penanganan stunting pun telah diterbitkan Surat Keputusan Bupati tahun 2022 tentang Bapak Asuh Anak Stunting. “Jadi penanganan stunting di Kabupaten Karawang tidak hanya mengandalkan dana APBD atau APBDes, penanganan ini lebih cepat dalam menurunkan angka stunting,” tambahnya.
Hingga saat ini, jumlah anak stunting yang masih dalam tahap penanganan sebanyak 2.900 anak. Sementara itu untuk di Kecamatan Tempuran ada 30 anak stunting yang masih ditangani. Ia mengajak kepada semua masyarakat untuk ikut terlibat dalam mempercepat penurunan angka stunting. “Stunting ini bukan hanya masalah kesehatan tetapi juga menyangkut pembangunan manusia secara keseluruhan. Kami mengajak kepada semua masyarakat untuk bisa berperan aktif dalam penjagaan stunting dimulai dari ibu hamil, balita hingga tokoh masyarakat,” lanjutnya.
Dicky Syahroni, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan, pemilihan lokasi kegiatan yang berada di Kabupaten Karawang sebagai bentuk apresiasi kepada Pemkab Karawang yang telah berhasil menurunkan angka stunting. Ia berharap melalui kegiatan tersebut dapat tercipta semangat baru di masyarakat untuk menurunkan angka stunting. “Kita sekarang melakukan gebyar desa yang temanya cegah stunting, kita memberikan apresiasi kepada Kabupaten Karawang karena salah satu kabupaten yang bisa menurunkan prevalensi stunting cukup tinggi dan bahkan di Jawa Barat menjadi nomor 1. Di sini sudah terbentuk kolaborasi yang kuat untuk melakukan cegah stunting. Saya harapkan ini nanti akan menjadi semangat baru, bahwa pencegahan stunting bisa kita lakukan secara bersama-sama,” ungkapnya.
Dalam ini, diberikan bantuan sebanyak 1.000 susu, 5.000 telur dan vitamin kepada masyarakat. Di lokasi pun terlihat adanya proses memasak makanan sehat bagi anak. Ia mengharapkan agar pada tahun 2045 dapat tercipta generasi emas di Kabupaten Karawang. “Kita harapkan generasi emas 2045 bisa kita siapkan salah satunya dari Kabupaten Karawang dengan terus melakukan program cegah stunting,” imbuhnya.
Amanda Soemedi, Pelaksana Jabatan Ketua PKK Provinsi Jawa Barat menerangkan pada tahun 2021 di Provinsi Jawa Barat angka prevalensi stunting menyentuh angka 24,5 persen. Data tersebut berdasarkan hasil dari studi status gizi Indonesia. “Indonesia telah mengalami bonus demografi pada tahun 2015 dengan periode puncaknya diperkirakan pada 2020 sampai 2035. Hal ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bila kualitas SDM tidak dibangun dengan baik dengan kata lain SDM yang buruk akan menjadi beban negara. Salah satunya jika tingginya prevalensi balita stunting tidak diperbaiki saat ini. Berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia tahun 2021, Jawa Barat telah berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 24,5 persen,” terangnya.
Meski begitu saat ini prevalensi stunting di Jawa Barat mengalami kenaikan sebesar 1,5 persen. Kenaikan ini terjadi di 18 kabupaten dan kota. Target yang akan dicapai di angka 14 persen untuk angka stunting di Jawa Barat. “Data terakhir menunjukkan bahwa Jawa Barat mengalami kenaikan prevalensi stunting sebesar 1,5 persen dan 18 kabupaten kota mengalami kenaikan. Untuk mencapai target penurunan stunting sebesar 14 persen, kita harus bekerja 3 kali lipat lebih besar. Kerjasama multi sektor sangat dibutuhkan tidak terkecuali PKK sebagai bagian lembaga kemasyarakatan desa,” tambahnya. (nad)
GEBYAR DESA: Sejumlah peserta Gebyar Desa menerima bantuan susu dan telur untuk mengatasi persoalan stunting. Saat ini, ada 30 anak yang masih ditangani di Kecamatan Tempuran.