HEADLINE

Bank Emok Sulit Diberantas
-Digemari Warga Desa

KARAWANG, RAKA – Merajalelanya bank emok atau bank keliling di desa-desa diakui oleh masyarakat, karena dianggap jadi solusi mudah untuk mendapatkan pinjaman modal tanpa agunan apapun.

Seperti yang diakui oleh Ati (54), seorang ibu paruh baya yang juga salah satu nasabah bank emok di salah satu desa di Kecamatan Purwasari mengatakan, alasan dirinya meminjam bank emok karena persyaratan yang sangat mudah serta tanpa jaminan. “Ya minjem bank emokna mah karena gampang tanpa agunan,” katanya kepada Radar Karawang.

Wanita penjual nasi uduk ini pun mengakui bisa meminjam uang dari beberapa bank emok, karena persyaratannya sangat mudah sekali. “Saking mudahnya, saya bisa pinjem beberapa bank emok,” tambahnya.

Masih dilanjutkannya, alasan banyaknya meminjam bank emok lebih dari satu bank emok karena harus gali lubang tutup lubang. Karena kalau tidak begitu, dirinya tidak bisa menutupi utang bang emok. “Ya bank emok kan banyak. Ada yang harian, ada yang mingguan, ada yang bayarnya juga bulanan, jadi kalau yang harian tidak kebayar, minjem yang mingguan untuk melunasi. Terus kalau yang mingguan tidak kebayar, kita pinjem yang harian lagi untuk melunasi,” tuturnya.

Di lain tempat, Wakil Ketua Bidang Ekonomi dan Pembangunan DPD Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Karawang Koko Wijayanto mengatakan, fenomena bank emok bukan hal yang baru. Bahkan dulu sempat bupati mengeluarkan surat edaran mengenai larangan bank emok, tapi tetap saja bank emok merajalela. “Dulu bupati sempat mengeluarkan surat edaran tentang larangan praktik rentenir di desa-desa, namun sepertinya tidak mengurangi banyaknya masyarakat yang meminjam ke bank emok,” ungkapnya.

Koko menjelaskan, penyebab banyaknya masyarakat masih sering ketergantungan terhadap bank emok, karena akses permodalan kemasyarakat kecil ketika meminjam di bank milik BUMN, atau milik daerah persyaratan nya terlalu sulit. “Saya rasa perlu memang dipermudah akses masyarakat untuk peminjaman modal, khususnya persyaratannya jangan terlalu dibuat sulit,” terangnya.

Dia meminta Pemerintah Kabupaten Karawang untuk menindak tegas pegawai bank emok yang sering menawarkan pinjaman kepada masyarakat di desa. “Ini harus ditindak tegas, karena sudah ada surat edaran bupatinya, tapi tetap saja praktik di lapangan masih ada,” tandasnya. (fjr)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights