BUMDes Wancimekar Punya Usaha Baru,Penyediaan Kios untuk Berjualan
KOTABARU, RAKA – Setelah pada awal masa jabatan membentuk pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) baru, Kepala Desa Wancimekar Dimyat Sudrajat meresmikan kegiatan usaha BUMDes, Sabtu (31/12). Peresmian juga diisi dengan penampilan seni bela diri godot serta penampilan musik dari pemuda sekitar.
Dimyat menuturkan, Pemdes Wancimekar mengalokasikan anggaran sebesar Rp52 juta dari Dana Desa tahun anggaran 2022 untuk kegiatan BUMDes yang baru dibentuknya, untuk memulai kegiatan-kegiatan usaha yang sudah dirancang oleh para pengurus BUMDes. “Tahun ini kita anggarkan 52 juta dari Dana Desa untuk BUMDes. Semoga kegiatan BUMDes bisa berjalan dan berkembang untuk kemajuan Desa Wancimekar,” katanya.
Jenis usaha yang dijalankan oleh BUMDes Wancimekar, kata Dimyat, yaitu penyediaan kios yang kemudian disewakan kepada para pedagang. Selain untuk menghidupkan kegiatan ekonomi masyarakat, kios yang dibangun oleh BUMDes juga akan dijadikan sebagai tempat bagi masyarakat Wancimekar untuk sekedar bermain sambil menikmati jajanan yang tersedia di lokasi tersebut. “Kita namai ini dengan sebutan Wancimekar Corner yang nantinya menjadi tempat kuliner bagi masyarakat,” ujarnya.
Dimyat juga mengatakan, Wancimekar Coorner tidak hanya sebatas tempat kuliner bagi masyarakat. Tetapi juga akan menjadi tempat bagi para pemuda di wilayahnya untuk menyalurkan hobi dalam bermain musik. Karena di lokasi tersebut, juga akan diisi dengan acara-acara musik dengan menampilkan grup musik khusus dari pemuda sekitar.
Selain untuk memfasilitasi generasi muda dalam menyalurkan hobi bermusik, melalui kegiatan live musik di lokasi tersebut juga bertujuan agar semakin meramaikan lokasi dagang atau lapak yang disewakan oleh BUMDes. Sehingga masyarakat lebih tertarik untuk datang dan para pedagang lebih laris berjualan.
“Intinya agar di sekitaran kantor desa ini hidup dan ramai dengan kegiatan perekonomian. Makanya kita kerjasama dengan lembaga di desa seperti karang taruna, LPM, Linmas dan pihak terkait lainnya,” jelas dia.
Di tempat yang sama, pengurus BUMDes Wancimekar Humaidi menambahkan, Wancimekar Coorner merupakan projek pertama yang dikerjakan oleh BUMDes setelah resmi dibentuk dan didaftarkan ke Kementerian. Ada 8 lapak yang dibangun dan disewakan oleh BUMDes untuk para pedagang. Satu lapak disewakan dengan harga Rp350 ribu perbulannya dan diprioritaskan untuk masyarakat Wancimekar. “Kita prioritaskan masyarakat Wancimekar dulu. Sebelum peresmian juga semua sudah terisi. Ada yang sudah membayar untuk 3 bulan ada juga yang 6 bulan. Bahkan masih ada 7 pedagang yang sudah antre untuk menyewa ke BUMDes,” ungkapnya.
Humaidi juga mengatakan, selain menjalankan usaha penyewaan lapak pedagang, BUMDes juga akan melakukan pengembangan-pengembangan dengan menjalankan usaha lain sesuai potensi di Desa Wancimekar. Salah satunya ialah desa wisata yang sedang dirumuskan dan dikaji oleh pemerintah desa beserta seluruh pihak terkait.
“Ada satu tempat yang bisa dimanfaatkan untuk rencana pembuatan desa wisata. Tentunya ini akan membutuhkan waktu dan kajian yang panjang serta anggaran yang besar,” pungkasnya. (nce)