HEADLINE

Bupati Izinkan Study Tour Luar Kota – Aturan Perjalanan Diperketat

KARAWANG, RAKA- Imbas kecelakaan bus yang menimpa rombongan salah satu sekolah dari Depok di Ciater akhir pekan kemarin, berdampak pada kebijakan terkait kegiatan study tour di wilayah Jawa Barat, termasuk di Karawang. Bupati Karawang memperbolehkan sekolah yang sudah membuat jadwal study tour ke luar kota dan tidak bisa dibatalkan, untuk menjalankan kegiatan sesuai dengan rencana.
Bupati Karawang telah mengeluarkan surat edaran tentang study tour pada satuan pendidikan tertanggal 13 Mei 2024. Dalam surat edaran bernomor 1726 tahun 2024 ini, berisi sejumlah poin, pertama sekolah diimbau melaksanakan study tour di wilayah Kabupaten Karawang, kecuali bagi satuan pendidikan yang sudah merencanakan dan melakukan kontrak kerjasama study tour yang dilaksanakan di luar Kabupaten Karawang dan tidak dapat dibatalkan. Kedua, study tour harus memperhatikan asas kemanfaatan serta keamanan bagi peserta didik, guru dan tenaga kependidikan dengan memperhatikan awak kendaraan, keamanan jalur yang akan dilewati serta berkoordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari Dishub terkait kelayakan kendaraan. Ketiga, satuan pendidikan dan yayasan yang akan menyelenggarakan study tour, agar berkoordinasi dengan memberikan surat pemberitahuan kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora).
Kepala Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan, Musa Surya Atmaja menyampaikan meski telah diberikan surat imbauan, saat ini masih terdapat sekolah yang mengadakan kegiatan study tour ke luar wilayah Karawang. “Ada cuman beberapa bila sudah direncanakan dan sudah kerjasama bisa dilakukan. Bila yang baru merencanakan sebaiknya dialihkan atau dibatalkan saja,” ujarnya, Senin (13/5).
Ia menyebutkan untuk sekolah yang mengadakan kegiatan study tour di luar wilayah Karawang hanya terdapat satu sekolah. “Satu satuan pendidikan atau satu sekolah. Ini sudah melalui edaran tahun lalu dan belum dicabut,” tambahnya
Sementara itu. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 3 Karawang, Nurdin mengungkap, SMAN 3 Karawang sejak tahun 2018 telah tidak mengadakan kegiatan study tour. Kegiatan perpisahan hanya dilakukan di dalam sekolah dan di dalam wilayah Karawang. “Kita sudah tidak ada study tour dari 2018, karena banyak faktor kegiatan itu kami hentikan. Kita kegiatan pelepasan atau perpisahan di sekolah atau di Karawang,” ungkapnya.
Terpisah, Robertus Joko Santosa, wakasek Humas SMAN 4 Karawang menerangkan, untuk di SMAN 4 Karawang belum mempunyai rencana mengadakan kegiatan study tour. Kalaupun ada, pihak sekolah akan meminta perizinan terlebih dahulu kepada orang tua siswa. Kemudian akan mengirimkan surat izin kepada KCD, memeriksa kendaraan yang akan digunakan. “Sampai saat ini kami belum mendapatkan rencana study tour. Jika dari kesiswaan sudah menyusun rencana dan berproses itu silahkan saja tetapi harus mengikuti prosedur serta lebih hati-hati. Salah satu nya dengan mendapatkan surat izin dari orangtua untuk mengikuti study tour, ke dua baru perizinan yang bersifat resmi dari KCD, kemudian surat yang lainnya, transportasi dalam kondisi baik, mengkondisikan semua siswa yang ikut serta,” jelasnya.
Selanjutnya untuk kegiatan perpisahan bagi siswa kelas 12, ia mengaku akan diadakan secara penuh oleh siswa. Pihak sekolah tidak memberikan larangan untuk mengadakan kegiatan perpisahan. “Perpisahan dari tahun ke tahun tidak ada, hanya bentuknya berupa ucapan syukur dari siswa kelas 3. Perpisahan semuanya di susun oleh siswa, guru hanya menerima undangan saja. Kami tidak melarang mereka mengadakan perpisahan,” terangnya.
Encam, wakasek kesiswaan SMAN 4 Karawang mengaku sekolahnya memang tidak akan mengadakan study tour, namun mengadakan kegiatan study kampus yang ada di luar Kabupaten Karawang. Kegiatan itu telah disesuaikan dengan pembelajaran yang terdapat di kurikulum merdeka. Kegiatan study kampus tersebut telah mendapatkan persetujuan dari orangtua siswa. “Kita sudah merencanakan study kampus untuk dilakukan menjelang akhir tahun. Ini sudah menjadi program dari setiap sekolah dan sudah ada di dalam kurikulum merdeka. Kalaupun nanti ada edaran yang melarang, kita akan tetap ikuti. Kegiatan ini bukan tour, tapi kegiatan memberikan edukasi dan tuntutan dari kurikulum yang harus di laksanakan. Ketika orangtua menyetujui maka kita akan jalan, tetapi ketika orangtua tidak menyetujui kita tidak akan jalan,” terangnya.
Rizki Meikelda, pembina OSIS SMAN 4 Karawang melanjutkan untuk study kampus telah dilakukan ketika bulan Januari. Siswa mendatangi dua kampus favorit yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya ia melanjutkan ketika awal siswa diberikan informasi terkait study kampus, antusias siswa tidak tinggi. “Kami sudah melaksanakan study kampus ke ITB dan Unpad di awal tahun 2024. Justru siswa kurang antusias karena tujuannya kunjungan yang edukatif, tapi orang tua yang antusias. Dalam waktu dekat kita tidak melakukan study kampus terlebih dahulu,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights