Cuaca Buruk, Petani Ikan Rugi
PURWAKARTA, RAKA – Tidak menentunya cuaca selama sepekan terakhir, membuat para petani ikan jaring apung di Waduk Jatiluhur kerepotan.
Petani ikan di keramba jaring apung Waduk Jatiluhur menelan kerugian ratusan juta akibat cuaca buruk tersebut. Benih ikan yang mereka tanam mati akibat tidak ada sinar matahari sejak satu minggu terakhir.
Musibah ini terjadi di zona lima wilayah Pasirkole dan Pasirlaya, Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani dan Desa Kitamanah, Kecamatan Sukasari.
“Air berubah menjadi dingin akibat cuaca buruk, akibatnya ikan pada mati semua. Insiden ini mulai terjadi Minggu malam kemarin,” kata Nono Supriatna, salah satu pemilik kolam ikan.
Nono mengatakan, mati massal ikan ini sudah terdeteksi sejak dua hari lalu. Ikan berenang dan mengap-mengap di permukaan air, kemudian tidak lama ikan mengambang dan mati.
Diakuinya, bukan berarti para petani ikan tidak mengantisipasi cuaca buruk. Karena berdasarkan pengalaman dan perkiraan, puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Februari 2023.
Namun alam berkata lain, cuaca buruk datang lebih cepat terjadi pada Akhir Desember 2022. “Karena sudah tanggung, sudah masuk benih di sekitar bulan Oktober. Biasanya kan di bulan dua cuaca buruk,” imbuhnya.
Dikatakannya, sekitar 18 ton ikan di kolam jaring apung miliknya mati semua. Ikan usia tanam sekitar 1-2 bulan dibiarkan dan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Akibat kejadian tersebut dirinya harus menelan kerugian sekitar Rp400 juta. Namun kerugian tersebut akan membengkak jika sudah masuk masa panen. “Apalagi yang lain enggak tanam, hanya di zona 5 yang tanam. Jadi kalau pas panen harga jual pasti mahal. Ya sekarang dikasih aja ke warga buat bikin ikan asin atau apa,” pungkasnya. (gan)