HEADLINE
Trending

Debit Air Sungai Cikaranggelam Naik

Warga Mulai Khawatirkan Banjir

CIKAMPEK, RAKA- Debit air sungai Cikaranggelam, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek mulai naik, masyarakat di wilayah tersebut khawatir banjir kembali terjadi.

Warga kampung Nagasari, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek Kaswa (44) mengatakan, debit air di Sungai Cikaranggelam, Desa Dawuan Tengah sudah mulai naik. Hal tersebut membuatnya khawatir banjir akan kembali melanda tempat tinggalnya.

“Sekarang hujan belum begitu sering seperti dulu tahun 2023, tetapi debit air sungai sudah mulai naik. Kami masyarakat sekitar sungai sangat khawatir banjir akan melanda tempat tinggal kami,” katanya, Senin (9/12).

Baca Juga : PBSI Lantarkan Atlet Bulutangkis Berprestasi

Kaswa berharap, dengannya adanya pembangunan sipon yang baru selesai dua bulan yang lalu dapat mencegah banjir yang biasanya terjadi pada musim penghujan di wilayah sekitar Sungai Cikaranggelam.

“Kemarin baru selesai pembangunan sipon sehingga mudah -mudahan air dapat mengalir dengan lancar sehingga diharapkan banjir yang setiap tahunnya terjadi, mudah-mudahan di tahun ini tidak terjadi,” ungkapnya.

Dijelaskannya, di tahun 2023 pada musim penghujan wilayahnya mengalami banjir. Di mana ketinggian mencapai setinggi atap rumah. Pada saat itu, banyak barang-barang yang tidak terselamatkan.

“Kadang-kadang banjir datang pada malam hari jadi kita hanya menyelamatkan diri dengan mengungsi di stasiun. Sedangkan, barang-barang elektronik terendam banjir dan tidak terselamatkan,” paparnya.

Sementara itu, warga Nagasari, Dawuan Tengah Sudarma (60) mengatakan, selama tahun ini wilayah tidak pernah dilanda banjir. Namun, kini debit air sungai Cikaranggelam mulai naik dan deras.

“Kalau liar airnya tinggi dan deras seperti ini kita yang tinggal sekitar sungai sangat khawatir dan mulai memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih aman dan lebih tinggi,”jelasnya.

Menurutnya, apabila banjir terjadi biasanya masyarakat mengungsi ke tempat yang dirasa lebih aman. Di mana kebanyakan masyarakat lebih memilih mengungsi di sekitar stasiun Dawuan. “Kalau banjir kembali terjadi, kita akan mengungsi ke stasiun lagi,”paparnya.

Disampaikannya, pada banjir tahun lalu, banyak barang-barang di rumahnya yang tidak terselamatkan. Dengan kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. “Kalau tahun banyak barang yang tidak terselamatkan seperti televisi, mesin cuci, kulkas, bahkan sepeda motor di tinggal di rumah,”tutupnya. (zal)

Related Articles

Back to top button