Empat Kecamatan Kekeringan, Sehari Disuplai 15.000 Liter Air Bersih
KARAWANG, RAKA- Musim kemarau yang sudah berlangsung beberapa bulan ini, menyebabkan beberapa wilayah di Kabupaten Karawang kekurangan air bersih dan sekitar 1.000 hektare sawah kekeringan.
Kepala bidang kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Ferry Muharam mengatakan, saat ini sudah terdapat beberapa kecamatan yang terdampak kekeringan yaitu Kecamatan Ciampel, Telukjambe Barat, Pangkalan dan Tegalwaru. “Lokasi kekeringan di Kecamatan Ciampel di Dusun Sirna Galih Desa Parungmulya, untuk di Kecamatan Telukjambe Barat di Kampung Rawanambo dan Perungsela, Desa Wanakerta, lalu di Kecamatan Pangkalan di Kampung Jaban, Desa Kertasari dan di Kecamatan Tegalwaru menimpa Desa Cigunungsari, Cintalaksana,” katanya, kepada Radar Karawang, Senin (28/8).
Ferry menjelaskan, kekeringan sudah terjadi pada akhir bulan Juni tahun 2023 yang menimpa wilayah Kecamatan Ciampel. Sedangkan untuk 3 kecamatan lainnya mulai dilanda kekeringan di awal bulan Agustus tahun 2023. “Saat ini, kami BPBD Kabupaten Karawang berkolaborasi bersama PDAM Kabupaten Karawang dan PMI untuk mensuplai air bersih untuk masyarakat yang saat ini dilanda kekeringan. Saat ini kami selalu melakukan koordinasi terus agar suplai atau distribusi air ini tidak pada satu tempat saja, tetapi merata. Kami pun melakukan distribusi air ini atas pengajuan atau permintaan dari pemerintah desa setempat, “tuturnya.
Menurutnya, distribusi air perhari dalam satu lokasi dapat sampai 2 atau 3 rit. “Kapasitasnya per rit 5000 liter,” ujarnya.
Tidak hanya kekurangan air bersih, musim kemarau juga membuat tanah sawah kering. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKP) Karawang mencatat, ada sekitar 1.000 hektare sawah kekeringan.
Kepala DKP Karawang, Asep Hazar mengungkapkan, ribuan sawah di Karawang mengalami kekeringan. Berdasarkan data yang dimiliki DKP tercatat ada 1.000 hektare sawah yang kekeringan. Kekeringan itu termasuk pada areal persawahan yang memiliki saluran irigasi. Belum lagi areal sawah yang tidak memiliki saluran irigasi yang saat ini masih dalam pendataan. “Sekitar 1.000 hektare dari sawah irigasi belum lagi yang tidak menggunakan irigasi. Jumlahnya bisa mencapai ribuan hektare,” paparnya. (zal/asy)