PURWAKARTA, RAKA – Stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak, menjadi persoalan serius yang terjadi di masyarakat. Program pencegahan stunting tidak hanya melibatkan aspek kesehatan, tetapi juga aspek pendidikan dan kesadaran masyarakat.
Untuk mengentaskan hal tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta melalui Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal lakukan sosialisasi dan meluncurkan Program Gesek Ranting (Gerakan Sekolah Turunkan Stunting) bertempat di Aula Hotel Grand Situ Buled Purwakarta, Selasa (01/10).
Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah serius yang memerlukan kolaborasi dari berbagai sektor, termasuk pendidikan.
Menurutnya, pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait stunting sangat penting untuk mencegah permasalahan tersebut.
“Stunting seringkali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran orang tua mengenai pentingnya gizi dan kesehatan. Kami ingin memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam upaya mitigasi ini,” ucapnya usai sosialisasi dan launching program Gesek Ranting, Selasa (1/10).
Menurutnya, faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab utama stunting. Selain itu, ia menyebut bahwa dinas pendidikan memiliki peran strategis dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya orang tua dan anak. Program tersebut akan menyasar anak-anak di taman kanak-kanak (TK) dan remaja di sekolah dasar (SD) serta sekolah menengah pertama (SMP).
“Kondisi ekonomi yang rendah sering kali berkaitan dengan tingkat pendidikan yang rendah. Ini menjadi siklus yang sulit untuk diputus,” ujar Purwanto.
Dalam penanganan stunting, sambung Purwanto, perlu adanya kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak. Sebab, itu merupakan kunci dari keberhasilan pengentasan stunting.
“Melalui kolaborasi ini, kami dapat mengintervensi pola makan dan menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung pertumbuhan anak,” ungkapnya.
Purwanto juga menyampaikan pengecekan akan dilakukan untuk memastikan bahwa anak-anak yang masuk sekolah tidak mengalami stunting.
“Kami melakukan pengecekan secara berkala, dan kami bangga bahwa mayoritas siswa di Purwakarta tidak mengalami masalah ini,” katanya.
Ia mengungkapkan, program kolaboratif tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya dalam pendidikan, tetapi juga dalam kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Purwanto berharap semua elemen masyarakat dapat bersinergi dalam penanganan stunting.
“Kami siap bekerja sama dengan DPRD dan semua pihak terkait untuk memastikan program ini berjalan efektif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (yat)