PURWAKARTA, RAKA – Selain harga komoditas beras yang mulai merangkak naik menjelang hari raya Idul Adha 1445 H, kini sejumlah harga komoditas di pasar tradisional, Pasar Rebo Purwakarta seperti cabai merah dan kentang juga mulai meroket. Meroketnya harga komoditas tersebut baru terjadi belum lama ini, cabai merah mengalami kenaikan harga sebesar Rp10 ribu adapun kentang baru mengalamai kenaikan harga sebesar Rp3 ribu.
Seorang pedagang sayuran dan bumbu dapur, Amei (38) mengatakan, belum lama ini telah terjadi kenaikan harga terhadap sejumlah komoditas. Adapun komoditas tersebut diantaranya adalah cabai merah dan kentang. Ia menyebut, kenaikan tersebut kerap terjadi terhadap sejumlah komoditas sayur dan bumbu dapur. “Sekarang yang lain naik cabai merah sama kentang. Cabai baru tiga hari kemarin, kalau kentang sudah seminggu,” ucapnya, Kamis (13/6).
Ia menuturkan, adapun kenaikan harga yang terjadi tersebut sebesar Rp10 ribu untuk cabai merah dan Rp3 ribu untuk kentang. Awalnya cabai merah dijual dengan harga Rp50 ribu, kini telah dijual dengan harga Rp60 ribu per kilonya. Adapun kentang awalnya dijual dengan harga Rp17 ribu dan kini dijual dengan harga Rp20 ribu. “Kalau cabai masih banyak yang beli. Ini kentang yang susah laku, dijual dua puluh ribu itu gak adaan untungnya,” tuturnya.
Kenaikan harga telah terjadi terhadap sejumlah komoditas tersebut, menurutnya merupakah hal yang sudah biasa terjadi saat akan memasuki momen tertentu. Pasalnya, kenaikan harga yang terjadi saat ini, belum seberapa jika dibandingkan dengan kenaikan harga yang telah terjadi pada beberapa momen sebelumnya. “Ini belum seberapa, yang paling parah itu kemarin bisa tembus sampai seratus libu lebih,” ungkapnya.
Meski saat ini beberapa komoditas telah mengalami kenaikan harga, Amei menyebut, menjelang momen lebaran masyarakat akan tetap berbelanja untuk mencukupi berbagai kebutuhannya. “Kalau mau lebaran biasanya pasti akan tetap dibeli. Terutama cabai,” ujarnya.
Sementara itu, Tia (32) seorang pembeli mengatakan, bahwa dirinya sudah tidak merasa heran saat momen tertentu sejumlah harga kebutuhan dapur yang dijual di pasar akan mengalami kenaikan harga. Ia menyebut, hal itu seperti sudah menjadi budaya yang tidak bisa dihilangkan. “Saya sudah gak aneh, kalau mau lebaran pasti harga naik,” ucapnya.
Ia menambahkan, meski harga sejumlah barang cenderung mahal, dirinya tetap membelinya untuk memenuhi kebutuhan dapur. “Tetep dibeli, soalnya butuh. Kan kalau masak tapi gapake bumbu bagakal enak,” pungkasnya. (yat)