HEADLINE
Trending

Kampanye Dinilai Sudah Tak Sehat

Serang Pribadi Calon Hingga Kampanye Hitam

KARAWANG, RAKA- Masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Karawang dinilai sudah tidak sehat. Maraknya terjadi kampanye hitam atau black campaign yang dilakukan tim pemenangan maupun pasangan calon.

Dewan Pakar Kahmi Karawang Lukman N. Iraz menilai karena lemahnya penindakan yang dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Karawang. Disampaikan Lukman, pada tahapan kampanye Pilkada Kabupaten Karawang tahun 2024, tim pemenangan maupun pasangan calon saling serangan kepribadian atau melakukan black campaign.

itu dinilai lemahnya penindakan yang dilakukan Bawaslu. “Kalau saya lihatnya awalnya dari tim 02 menyerang pribadi dan keluarga pasangan calon 01. Karena tidak ada tindakan dari Bawaslu akhirnya tim 01 menyerang pasangan calon 02 dengan poto calon wakil bupati Maslani yang sedang memegang botol miras,”terangnya, Kamis (31/10).

Disampaikannya, dengan sisa masa kampanye yang ada seharusnya para pasangan calon dan tim pemenangan dapat memanfaatkannya untuk menyampaikan visi dan misi serta gagasan untuk Karawang kedepan. “Sedangkan untuk ASN saya berharap agar menjaga netralitas dan kepala desa jangan melakukan politik praksis dengan mengikuti kampanye atau mendukung calon pasangan bupati dan wakil bupati, karena itu sudah jelas dilarang,”ujarnya.

Menurut Lukman, agar Pilkada Karawang tahun 2024 berjalan dengan damai, aman dan riang gembira, Bawaslu harus bersikap netral dan menindak semua laporan pelanggaran yang masuk. “Saya juga aneh sama Bawaslu, kemarin pasangan calon 01 mau menghadiri kegiatan maulid nabi di halaman masjid tidak boleh sehingga pak Acep tidak jadi datang, tapi besoknya tim 02 kampanye di masjid diperbolehkan. Dalam hal ini seharusnya Bawaslu adil dan apabila terjadi pelanggaran harus melakukan penindakan,”tutupnya.

Sebelumnya, Bawaslu Kabupaten Karawang menyayangkan tahapan Pilkada yang memasuki tahapan kampanye bukannya dijadikan untuk menyampaikan visi dan misi dari setiap calon pasangan. Melainkan dijadikan ajang saring serang secara personal, bahkan sampai menyerang keluarga.

Ketua Bawaslu Kabupaten Karawang Engkus Kusnadi mengatakan, dari 1 Minggu hingga 2 Minggu terakhir dirinya merasa gelisah, karena masa tahapan kampanye yang seharusnya sebagai ajang saling beradu visi dan misi serta gagasan, namun dijadikan sebagai ajang saring serang. “Dalam masa kampanye ini malah isu fitnah yang muncul, isu penyerangan personal, isu kedaerahan, isu penyerangan kepribadian calon, isu menyerang keluarganya dan itu tidak baik dalam masa kampanye ini,”terangnya, baru-baru ini.

Dia pun mengajak organisasi pemantau Pilkada agar mensosialisasikan kepada calon pasangan bupati dan wakil bupati dan tim pemenang serta relawan untuk menghentikan melakukan penyerangan secara personal. “Saya minta ke teman-teman pemantau untuk bersosialisasi hal itu. Stops penyerangan pribadi dan personal,”tuturnya.

Sementara itu, Kooordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kabupaten Karawang Ahmad Safei membenarkan bahwa memasuki masa tahapan kampanye tidak maksimalkan oleh pasangan calon maupun tim pemenangan untuk menyampaikan visi dan misinya kepada masyarakat. “Benar yang disampaikan ketua Bawaslu bahwa kampanye Pilkada ini malah mengedepankan kampanye yang kurang beretika.

Kami dari Bawaslu sendiri sudah melakukan langkah pencegahan, bahwa metode saling serang ini tidak dibenarkan secara undang-undang maupun aturan yang ada. Kami meminta agar tim kampanye agar menjada dan meredam, karena hal tersebut tidak baik dilakukan, karena tidak baik dalam bernegara dan berbangsa ,”jelasnya. (zal)

Related Articles

Back to top button
Verified by MonsterInsights