HEADLINE

Kibarkan Merah Putih Diiringi Shalawat, Ribuan Peserta Napak Tilas Penculikan Soekarno

KARAWANG, RAKA- Ribuan anggota komunitas sepeda ontel, motor dan mobil klasik serta masyarakat mengikuti kirab merah putih dimulai dari markas Kodim 0604 Karawang menuju Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok. Ini merupakan kegiatan replikasi kejadian 16 Agustus 1945, saat Soekarno dan Mohamad Hatta dibawa ke Rengasdengklok.
Ketua Pejuang Siliwangi sekaligus Sekda Karawang Acep Jamhuri mengatakan kegiatan ini memperingati kebulatan tekad proklamasi kemerdekaan yang terjadi di Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 atau 77 tahun silam. “Kita membuat bagaimana napak tilas atau mereplikasi kejadian 16 Agustus, 77 tahun lalu. Jadi alhamdulillah semua komunitas masyarakat termasuk masyarakat rengasdengklok dan tokoh-tokohnya hadir,” katanya, Rabu (16/8).
Acep menjelaskan, kegiatan napak tilas ini diselenggarakan oleh Pejuang Siliwangi Indonesia dan PWI Karawang. Tujuannya dilakukan napak tilas ini, kata Acep, untuk mengingatkan kembali sejarah yang tidak tercatat tentang peristiwa di Rengasdengklok. Dimana Soekarno disebut diculik ke Rengasdengklok oleh kelompok muda untuk dapat memproklamasikan kemerdekaan. “Di sini ada sejarah yang perlu diketahui, bahwa Soekarno tidak ujug-ujug dibawa ke Rengasdengklok, apalagi tokoh yang disegani ini masa dengan mudahnya dibawa. Tapi ternyata sosok orang Karawang, ialah Raden Otje Poeradiredja atau Ama Pura, guru dan pendiri Pejuang Siliwangi,” ungkapnya.
Untuk itu, kata Acep, kegiatan ini akan direncanakan dilakukan setiap tahunnya pada 16 Agustus. Pihaknya juga berencana melakukan pendalaman sejarah, sekaligus pembuatan film terkait peristiwa 16 Agustus di Rengasdengklok Karawang. “Tentu ini agar semua masyarakat Karawang bahkan Indonesia tahu bahwa ada peran penting dari warga Karawang, khususnya Rengasdengklok dalam Kemerdekaan Republik Indonesia,” paparnya.
Deputi 1 Kantor Staf Kepresidenan Sudiarto, menilai acara ini sangat bagus dan seharusnya menjadi agenda setiap tahun. “Saya melihat acara ini sangat bagus, bahwa acara seperti ini seharusnya setiap tahun sering diadakan. Bahkan menjadi agendanya kabupaten karena ini tonggak sejarah kemerdekaan RI,” ucapnya, usai mengikuti upacara.
Napak tilas ini, lanjutnya, agar genarasi-generasi saat ini maupun masa mendatang tahu bahwa pengibaran bendera merah putih pertama kali di Rengasdengklok pada 16 Agutus 1945 dan diiringi shalawat. “Itu harus diedukasi dan disampaikan ke masyarakat bahwasannya sejarahnya seperti ini. Tadi pak sekda sampaikan ada penelusuran sejarah, nah ini harus diketahui masyarakat Indonesia terutama generasi sekarang dan akan mendatang,” pungkasnya. (asy)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button