Lapang Karangpawitan 2 tak Terawat,Banyak Rumput Liar, Kandang Hewan Rusak
KARAWANG, RAKA – Berbeda dengan Lapang Karangpawitan 1, Lapang Karangpawitan 2 terlihat tak terawat. Banyak rumput liar disekitar lapangan. Bahkan, kandang hewan yang ada di tempat ini pun rusak.
Padahal, Lapang Karangpawitan 2 ini tak kalah ramai dengan Lapang Karangpawitan 1. Setiap harinya selalu ada pengunjung yang datang, baik untuk olahraga ataupun mengadakan kegiatan lainnya. Selain itu, sarana di tempat ini tidak memadai. Sarana air bersih ataupun toilet tidak tersedia di Lapang Karangpawitan 2 ini. Pengunjung hanya bisa menggunakan fasilitas air bersih di masjid yang ada disekitar lapangan.
Tidak hanya itu, di tengah tiang bendera pun dipenuhi rumput liar. Sebetulnya, Lapang Karangpawitan 2 ini sangat nyaman digunakan untuk olahraga, hanya saja perawatannya minim. “Kalau dilihat dari fasilitas dibandingkan dengan lapang Karangpawitan yang di depan, di sini sayang banget kalau gak dirawat. Misalnya lapangan yang di depan ini bisa digunakan oleh anak-anak barangkali tapi justru dipenuhi sama rumput,” ujar Rama Nurwansyah, salah seorang pengunjung, Rabu (16/2).
Kemudian Adi Sopian, pengurus hewan di Lapang Karangpawitan 2 menyampaikan, saat ini terdapat delapan monyet yang terdapat di lokasi. Kondisi hewan tersebut akan di tindak lanjuti oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. Hal ini karena ada beberapa kandang yang mengalami kerusakan, dimulai dari adanya lubang di atap hingga sudah sangat rapuh. “Semuanya mah ada delapan monyet di sini. Di sini terawat semua, katanya dari DLHK akan di tindak lanjuti. Mau dibetulin kandangnya karena sudah pada rapuh,” ungkapnya.
Hewan tersebut sempat kabur dari kandang. Hal tersebut membahayakan bagi pengunjung. Monyet yang berada di sana suka menggigit pengunjung. Saat hewan kabur, pengunjung dilarang untuk mendatangi lokasi. Ia menambahkan jika memiliki harapan agar kandang diperbaiki. “Sempat pada kabur bu makanya ini kandang yang lubang di perbaiki pakai bambu dulu. Waktu kabur itu pengunjung dilarang datang,” pungkasnya. (nad)