HEADLINE

Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM

PURWAKARTA, RAKA – Meski bahan bakar minyak sudah naik sejak akhir pekan lalu, namun suara penolakan tetap terjadi di Purwakarta.
Puluhan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Purwakarta menggelar demo di depan gedung DPRD Kabupaten Purwakarta, Selasa (6/9).
Sebelum melakukan aksi di gedung DPRD Kabupaten Purwakarta, para mahasiswa melakukan long march dari Gedung Dakwah dan menggelar aksi di Pertigaan Parcom serta Perempatan Ciganea.
Ketua PMII Cabang Purwakarta Kusnadi menilai pemerintah telah mengelabui rakyat dengan mengumumkan kenaikan harga BBM dilakukan secara mendadak. “Awalnya 31 Agustus Presiden menyampaikan belum ada keputusan menaikkan harga BBM. Tiba-tiba tanggal 3 September subsidi BBM dicabut. Harga BBM tiba-tiba naik, ini dianggap nge-prank dan tentunya ini menjadi sebuah kejanggalan. Tentunya masyarakat bertanya ada apa ini sebenarnya?” ujarnya, di sela-sela aksi demo.
Ia menambahkan, aksi digelar guna meminta Presiden Jokowi meninjau ulang keputusan menaikkan BBM subsidi. Sebab kondisi ekonomi masyarakat masih belum memungkinkan setelah dilanda Covid-19 dua tahun lamanya. Masyarakat baru saja berusaha memulai ekonomi untuk bangkit, namun kebijakan pemerintah amat berseberangan. “Kenaikan BBM bersubsidi yang berdampak langsung terhadap rakyat kecil dan menengah. Di mana daya beli masyarakat menurun akibat harga kebutuhan bahan pokok seperti sembako pasti ikut naik,” tandasnya.
Kusnadi menyebut, kenaikan harga BBM sangat melukai hati masyarakat dan sangat disayangkan pemerintah lebih memihak kepada kalangan atas. “Kenaikan BBM ini tentunya sangat merugikan kaum-kaum menengah ke bawah. Rakyat kecil makin menjerit. Jika kebijakan kenaikan BBM subsidi tetap dilanjutkan maka rakyat yang bertahap berusaha membangkitkan perekonomian bisa jatuh kembali pada garis kemiskinan,” imbuhnya.
Peserta aksi unjuk rasa ditemui anggota DPRD Purwakarta Ceceng Abdul Qodir, Dias Rukmana dan Fitri Maryani. Wakil Ketua Komisi I DPRD Purwakarta Ceceng Abdul Qodir mengatakan, pada dasarnya DPRD Purwakarta sepakat menolak kenaikan harga BBM.
“DPRD Purwakarta juga satu suara dengan para mahasiswa, keberatan atas kenaikan harga BBM karena ini sangat merepotkan dan menjadi beban bagi masyarakat terutama dalam kondisi pasca pandemi covid-19,” ucap politisi PKB itu. (gan)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights