PURWAKARTA, RAKA – Kondisi Pasar Rebo Simpang Purwakarta, kian memprihatinkan. Selain sepi dari pengunjung, banyak kios yang berada di pasar tersebut telah kosong dan ditinggal pemiliknya. Kondisi tersebut dikeluhkan oleh para pedagang yang masih bertahan, sebab omzet para pedagang di pasar tersebut kini kian merosot setiap harinya.
Salah seorang pedagang sembako, Nursiti (45) mengaku resah dengan kondisi yang terjadi. Bukan semakin membaik, kondisi penjualan di Pasar Rebo Simpang terus berada dalam ketidakpastian.
“Saya baru beberapa tahun jualan di sini, memang kurang ramai tapi ya mau bagaimana lagi, apalagi sehabis covid kemarin, makin anjlok penjualannya,” tuturnya, Selasa (29/10).
Ia mengungkapkan bahwa selama beberapa tahun membuka kios di pasar tersebut, omzet penjualannya tidak berjalan baik, bahkan sering mengalami penurunan omzet.
“Iyah pendapatan menurun, saya juga gak tahu penyebabnya bisa seperti ini karena apa. Mungkin daya beli masyarakat memang menurun,” ungkapnya.
Nursiti menyebut, bahwa tak sedikit para pedagang yang tak mampu bertahan dari kondisi tersebut. Sehingga, kini banyak kios yang telah ditutup dan ditinggal pemiliknya.
“Ini juga pada kosong, tutup, udah pada gak ada. Ya kebetulan kalau saya masih milih bertahan,” ujarnya.
Sementara itu, Hasir (52) seorang pedagang lainnya mengatakan bahwa aktifitas jual beli di pasar tersebut biasanya akan berlangsung dari pukul 03.00 dini hari hingga pukul 10.00 siang. Hal itu yang menyebabkan minimnya aktifitas yang terjadi di pasar tersebut ketika siang hari.
“Siang mah pada tutup, soalnya bukanya dari jam 3 pagi sampe jam 10. Sekarang juga sayaau tutup,” ujarnya.
Hasil menjelaskan, beberapa tahun ke belakang sempat ada wacana pemindahan para pedagang di Pasar Rebo Tradisional ke bangunan Pasar Simpang tersebut. Namun, banyaknya pedagang yang menolak menjadikan rencana tersebut tidak terlealisasikan hingga saat ini.
“Kalau waktu itu pada jadi pindah mah mungkin ramai disini, tapi kan pada gamau dipindah,” bebernya.
Hasir berharap, agar adanya solusi untuk para pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar tersebut.
“Harapannya ya pengen ada solusi, gimana ini supaya bisa ramai sehingga para pedagang punya pendapatan yang stabil,” pungkasnya. (yat)