Petani Rugi Rp10 Juta per Hektare
-Gagal Tanam di Karangpawitan
KARAWANG BARAT, RAKA – Seharusnya petani di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, sedang menunggu hasil tanam. Namun, mereka justru merugi puluhan juta rupiah karena gagal tanam.
Ketua Gapoktan Sukatani 11 Kelurahan Karangpawitan Daud mengatakan, para petani di Kelurahan Karangpawitan terkena bencana gagal tanam yang diakibatkan oleh hama. ” Iya kurang lebih 3,5 hektare lahan sawah para petani dinyatakan gagal tanam, ” katanya kepada Radar Karawang, kemarin.
Daud menerangkan, dampak dari gagal tanam tersebut para petani merugi hingga puluhan juta rupiah. Meski rugi, para petani tidak kapok bertani. “Kalau dihitung-hitung per hektarenya itu kerugian petani mencapai 10 juta, jadi kurang lebih 35 juta kerugian yang dialami para petani,” tambahnya.
Ia menuturkan, selain gagal tanam, para petani pun mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar solar untuk traktor karena pembelian sangat dibatasi. “Beli solar sekarang sangat sulit, kalaupun ada SPBU yang membolehkan dibatasi 5 liter, mana cukup 5 liter untuk mentraktor sawah yang luas,” tuturnya.
Disinggung ada tidaknya kompensasi dari Dinas Pertanian akibat gagal tanam, Daud mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum ada kompensasi. Namun Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian sudah turun ke lapangan untuk mengecek penyebab gagal tanam. “Kalau untuk kompensasi ganti rugi akibat gagal tanam sampai saat ini belum ada, tapi ada PPL yang emang udah turun cek ke lapangan,” jelasnya.
Dia sangat berharap Pemerintah Kabupaten Karawang memberikan kompensasi ganti rugi yang diakibatkan oleh gagal tanam. “Kami sih sangat berharap ada kompensasi untuk benih padi yang baru saja, karena walaupun baru masa tanam, kalau gagal begini juga kan kita rugi,” tandasnya.
Berkaitan dengan bahan bakar solar, dia berharap pemerintah tidak membatasi para petani untuk membeli bahan bakar solar. “Kami sih minta tidak usah lah dibatasi petani beli solar, dan jangan juga tidak boleh menggunakan jerigen, masa kita harus bawa traktor ke pom bensin,” tegasnya. (fjr)