CIKAMPEK, RAKA- Adanya rencana pelebaran saluran irigasi yang tidak menyeluruh di Desa Cikampek Timur, Kecamatan Cikampek, khususnya di wilayah RW 11 sebabkan pro dan kontra. Masyarakat yang berada di RW 10 Desa Cikampek Timur menolak pelebaran tersebut, karena merasa khawatir banjir yang kerap menerpa setiap tahunnya akan semakin parah.
Ketua RT 04, RW 10 Rudito mengatakan, wilayah Desa Cikampek Timur khususnya di RT 04, RW 10 merupakan dataran rendah sehingga rawan banjir. Terlebih dengan adanya pelebaran saluran irigasi di atas, maka warganya takut jika banjir akan semakin parah. “Kita paling parah banjir itu sampai merendam sebagain rumah, tapi kadang cuman semata kaki atau cuman selutut saja. Tapi hampir setiap tahun itu pasti kena banjir. Karena daerah kami ini dataran rendah,”katanya, Senin (30/9).
Maka dari itu, kata Rudito, warga RT 04, RW 10 menolak jika ada pelebaran saluran irigasi di atas dan tidak menyeluruh. “Ini sebenarnya masih dalam pembahasan, tapi sudah menimbulkan pro-kontra. Karena semuanya tidak dilibatkan dalam pembahasan,” jelasnya.
Menurutnya, warga hanya menuntut jika tetap akan ada pelebaran saluran irigasi atau pembenahan jangan dilakukan hanya sebagian, melainkan keseluruhan dari hilir sampai hulu. “Kami juga meminta adanya kompensasi dari PT. Praja terkait dana CSR yang pastinya ada setiap tahun. Ini bukan untuk pribadi melainkan untuk pasilitas umum seperti pondasi saluran irigasi yang lebih tinggi,”tuturnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada Kepala Desa Cikampek Timur Kriswanto, hingga berita ini terbit pada meja redaksi yang bersangkutan belum memberikan keterangan. (zal)