Puluhan Ribu dari Tujuh Jenis Tanaman, Hiasai Bundaran Badami
KARAWANG, RAKA – Bundaran Badami atau Landmark The Windows ditanami puluhan ribu tanaman hias yang diambil dari tujuh jenis tanaman. Hal ini untuk mempercantik bundaran yang berlokasi tidak jauh dari pintu masuk Tol Karawang Barat ini.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dede Pramiadi menyampaikan, tanaman tersebut terdiri dari tujuh jenis vegetasi. Pertama airis kuning, kedua melati Jepang, ketiga untuk jantung. Kemudian terdapat pula Pandan Afrika, aralea, reulia tegak dan kacang-kacangan. Ia menjelaskan, menggunakan anggaran sebesar 687.370.000 untuk per item tanaman. “Jadi proyek ini ikonnya tengara yang dikelilingi vegetasi. Ada 7 jenis vegetasi yang kami tanam. Jumlah tanamannya sekitar 68.737, kalikan harga 10.000 jadi untuk vegetasi saja kurang lebih 687.370.000, itu belum termasuk bayar tukangnya,” ujarnya Jumat (25/8)
Ia menjelaskan DLHK saat ini sedang dalam proses pemasangan pagar pengaman. Hal ini menjadi upaya untuk mencegah adanya kerusakan yang dilakukan oleh masyarakat. Meski begitu masih dilakukan evaluasi beberapa jenis tanaman yang kurang baik untuk pertumbuhan. “Area taman yang sudah jadi jangan sampai terganggu. Kalaupun harus ada yang dibuka, kita udah nyiapin strategi, tanaman itu diamankan dulu nanti ditanam lagi. Kita lagi cari solusi, ada jenis-jenis tanaman yang pertumbuhannya kurang mantep,” tambahnya.
Dede menyampaikan, mengurus tanaman diperlukan formula yang tepat untuk memastikan pertumbuhan berjalan dengan baik. Ia menambahkan dalam waktu tiga bulan ke depan ketika pertumbuhan tanaman tidak terdapat perubahan maka akan di ambil langkah peremajaan dengan jenis yang baru. “Roulia sudah mantep, melati Jepang bagus, tapi ada yang kurang. Kalau saya analogikan kayak anak, gak gemuk semua, ada aja ketemu yang kurus. Padahal bahan dan penyerapannya sama, tapi ada aja pertumbuhan yang kurang. Yang paling kerasa itu ungu jantung, kita lagi evaluasi terus apa yang kurang,” tutupnya. (nad)