HEADLINE
Trending

Simpatisan PDIP Soroti Kemiskinan

Ganjar Pranowo Bicara Penindasan

PURWAKARTA , RAKA – Ratusan simpatisan PDI Perjuangan yang bersatu dalam Front Pejuang Demokrasi (FPD), menggelar Rapar Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Harper Purwakarta, Minggu (29/9). Hal tersebut diklaim menjadi momentum penting untuk mengangkat kembali semangat Marhaenisme.

Pada acara tersebut, Jacobus K Mayong, mantan Wasekjend PDIP, menegaskan perlunya mengumpulkan kembali suara-suara masyarakat yang terpinggirkan. Dirinya menilai bahwa FPD merupakan bagian dari komitmen untuk memajukan Indonesia. “Front Pejuang Demokrasi bukanlah kader PDIP, tetapi simpatisan yang berkomitmen memperbaiki keterpurukan bangsa,” kata pria yang akrab dipanggil Mayong itu.

Ia mengajak kepada para anggota FPD untuk memahami bahwa Marhaenisme adalah perjuangan untuk membebaskan rakyat dari kemiskinan. “Bayangkan seorang tukang tambal ban yang bertahun-tahun berjuang untuk memiliki rumah. Itulah realitas yang harus kita rasakan,” kata Mayong.

Dirinya juga mengkritik kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia. Ia menyoroti data dari Badan Pusat Statistik yang menunjukkan 25,22 juta orang hidup dalam kemiskinan, dengan pengeluaran rata-rata hanya Rp.535.547 per kapita per bulan.

“Indonesia yang kaya akan sumber daya alam seharusnya dapat dinikmati oleh seluruh rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mantan Gubernur Jawa Tengah yang hadir pada agenda tersebut menilai bahwa momen tersebut harus dimanfaatkan oleh FPD untuk membangkitkan semangat Marhaenisme.

“Kita harus berani berbicara tentang ketertindasan dan memperjuangkan demokrasi yang sejati. Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kesadaran kolektif untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat, serta membangun demokrasi yang lebih inklusif dan adil,” tambahnya. (yat)

Related Articles

Back to top button
Verified by MonsterInsights