Smarttren SMAN 3, Isi Kegiatan di Bulan Ramadan
KARAWANG, RAKA – Mengisi kegiatan di Bulan Suci Ramadan, SMA Negeri 3 Karawang mengadakan kegiatan Smarttren bagi para siswa. Kegiatan ini berlangsung sejak Senin (27/3) hingga Jumat (14/3).
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 3 Karawang Nurdin menyampaikan, ada sejumlah konsep yang dirumuskan diantaranya ajengan masuk sekolah, siswa sekolah masuk pesantren, siswa sekolah mengadakan pesantren di sekolah. Pihak sekolah memilih sistem ajengan masuk sekolah. Sistem ini berupa mengundang pemateri untuk datang ke sekolah. Dalam hal ini terdapat program IMAM, Kajian Islami, Rantang Cinta Pramuka, Ngopi Dengan Kejati, Buka Bersama On The Street. “Kalau Smarttren itu kegiatan di Bulan Ramadan sudah ada program yang baku dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Tema di tahun ini menjadi pelajar yang smart, Sholeh, mandiri, amanah, rajin dan terpuji. Programnya untuk kegiatan ini ada namanya Infag Masal Aktualisasi Masagi (IMAM), Kajian Islami, Rantang Cinta Pramuka (pembagian sembako dan uang kepada dhuafa), Ngopi dengan Kejati Jawa Barat, Buka Bersama On The Street,” ujarnya.
Ia melanjutkan terdapat juga kegiatan One Day One Juz untuk para siswa. Rantang cinta akan dilakukan pada 5 April sampai 8 April 2023 akan diberikan 200 sampai dengan 400 paket. Kemudian ada pula bazar Ramadan yang akan disediakan 100 paket sembako. Selain itu disediakan pula sebanyak 50 mukena dan 54 sarung. “Kita juga akan melaksanakan bazar Ramadan untuk mendidik kaum dhuafa. Kita sediakan paket sekitar 105 ribu tapi mereka harus bayar kupon seharga 25 ribu, kita juga sediakan mukenah dan sarung,” tambahnya.
Sistem ini dilakukan dengan cara sistem bergulir untuk kelas X dan XI. Setiap angkatan akan mendapatkan materi hingga pukul 12.00. Dalam satu minggu ini kelas X yang mengikuti program tersebut. Ia memaparkan bagi siswa non muslim dapat mengikuti pembelajaran agama di tempat ibadah masing-masing selama program Smarttren berlangsung. Ia mengaku kendala terdapat pada saat awal pembukaan kurang adanya koordinasi. “Kita ada jadwalnya dengan pemateri yang berbeda, kita hanya mengundang 4 orang Kyai. Waktunya sekitar 90 sampai 120 menit. Mulainya dari 07.30 sampai Dzuhur. Skemanya pakai dua sistem, sekarang kelas X mereka satu minggu full smarttren dan kelas XI sekarang KBM,” imbuhnya.
Yoseva, pembina Ekstrakulikuler IRMA SMA Negeri 3 Karawang menyampaikan materi yang disampaikan saat ini terkait mencegah bahaya radikalisme bagi siswa. Hingga sekarang tidak terdapat radikalisme yang terjadi di lingkungan sekolah. Ia menyebutkan kembali radikalisme dapat memunculkan teroris. Ia mengimbau agar anak tidak mengikuti aliran tersebut. “Kalau hari ini mereka mendapatkan materi tentang pencegahan bahaya radikalisme. Di kami tidak ada anak-anak yang mengikuti radikalisme, kami memberikan penjelasan melalui guru PKN, agama dan setiap hari Jumat khusus anak perempuan ada materi keputrian,” tutupnya. (nad)