HEADLINE

Surplus Beras, Harga Tetap Naik

PURWAKARTA, RAKA – Baru-baru ini Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyatakan stok beras di daerah tersebut surplus. Namun nyatanya, harga beras justru merangkak naik.
Pemicunya diduga lantaran pasokan beras ke sejumlah pedagang di Purwakarta masih sedikit. Kenaikan harga beras tersebut dirasakan sejumlah pedagang di Pasar Rebo yang berlokasi di Kelurahan Nagri Kidul, Purwakarta.
Lia Nugraha (42), salah satu pedagang beras di Pasar Rebo mengatakan, saat ini dirinya hanya mendapatkan pasokan satu ton beras dari distributor. Padahal biasanya dikirim dua ton. “Sekarang cuman satu ton doang. Karena langka itu, harga beras jadi pada naik harganya,” ujarnya, saat ditemui di Pasar Rebo Purwakarta.
Ia menyebut, harga beras mengalami kenaikan sekitar Rp1.500 hingga Rp3.000 per kilogramnya. Kenaikan tersebut membuat harga beras saat ini tidak ada yang di bawah Rp10.000 per kilogram.
“Saat ini beras yang paling biasa itu sebelumnya di harga Rp8.500 per kg, sekarang naik jadi Rp10.000. Kalau beras yang premium itu sekarang di harga Rp13.000 per kg, sebelum di harga Rp10.000,” ujar Lia.
Hal senada diungkapkan pegadang beras lainnya di Pasar Rebo, Abdul Aziz (53). Dia mengatakan, beras yang masuk ke lapaknya hanya sedikit. “Biasa dapat dua ton, sekarang satu ton sampai 1,5 ton. Harga berasnya juga naik dari distributor karena langka. Jadi kami ikut naikan harga jual,” ujarnya.
Adapun penyebab dari kelangkaan beras ini, sebut Aziz, pasokan beras di beberapa distributor sudah pada habis sejak natal dan tahun baru pada Desember 2022 lalu. “Dari Desember 2022 kemarin, stok beras udah pada habis, terus sekarang langka karena belum pada panen lagi,” imbuhnya.
Dia menyebutkan, kelangkaan yang terjadi saat ini belum ada andil dari pemerintah maupun dari pihak Bulog. “Biasanya kalau langka gini, Bulog suka distribusi beras biar harga beras tetap stabil. Tapi udah dua bulan belum juga dapat kiriman,” katanya.
Terpisah, Kepala Bulog Subang Ramaizon, mengatakan, saat ini ketersediaan beras di gudang Bulog Purwakarta menipis. “Saat ini stok beras di gudang Bulog Purwakarta hanya tersedia 10 ton. Hal itu terbilang sedikit karena memang beras sudah pada habis sejak Desember 2022 kemarin, terus saat ini belum juga panen raya,” ujarnya.
Terkait kelangkaan yang terjadi saat ini, dia mengatakan bahwa belum ada permintaan stok beras dari para pedagang di Purwakarta. “Memang belum ada permintaan, tapi diharapkan dalam waktu dekat pada Februari atau Maret 2023 sudah ada panen raya untuk beras. Sehingga ketersediaan beras sudah kembali normal,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika memastikan stok pangan di daerahnya aman. Bahkan daerah ini surplus beras. Dikatakannya, estimasi kebutuhan beras untuk masyarakat Kabupaten Purwakarta sebanyak 8.501 ton per bulan. Jika dihitung per minggu kebutuhannya sekitar 160 ton atau per hari jatuhnya diangka 32 ton.
Menurutnya, perkiraan produksi beras Kabupaten Purwakarta untuk bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2023 ini sebanyak 58.646 ton. Sementara, kebutuhan beras masyarakat Purwakarta selama tiga bulan mulai Januari sampai dengan Maret sebanyak 25.503 ton. Sehingga diprediksi bakal surplus beras sebanyak 33.143 ton. (gan)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights