Tahun Politik Rawan Konflik, Tokoh Agama Diminta Beri Pencerahan
KARAWANG, RAKA – Jelang tahun politik, di mana bakal digelar pemilu serentak tahun 2024 mendatang, tokoh agama diminta berikan pencerahan melalui ceramah-ceramah positif yang tidak memecah belah.
Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil memberi arahan kepada tokoh agama di Kabupaten Karawang untuk melakukan pencerahan kepada masyarakat jelang tahun politik. Hal ini memiliki tujuan untuk mencegah adanya perpecahan. Pencerahan bagi tokoh agama Islam dapat dilakukan pula pada saat proses belajar mengajar hadist dan Alquran. “Para tokoh agama harus ikut menjaga perdamaian dengan cara memberikan ceramah-ceramah menyejukan kepada para jamaahnya. Mungkin jika muslim, disela sela belajar hadist dan Qur’an bisa diselipkan soal makna berlomba-lomba berbuat kebaikan,” ujarnya, Rabu (16/11) di Karawang.
Menjelang tahun pemilihan dapat menyebabkan adanya perpecahan di lapisan masyarakat. Ia menyampaikan pesta demokrasi yang tidak memiliki dasar kesadaran bernegara menjadi pemicu utama timbul permusuhan. Ia memberikan pesan pula agar setelah adanya pertandingan politik, maka tetap menjaga perdamaian. “Kalau kita bertengkar terus tentu banyak hal yang sangat dirugikan. Padahal jika bisa kita sadari bersama, anggaplah pesta demokrasi itu seperti pesta olahraga. Boleh saling mencari strategi. Saling smash. Setelahnya bisa berteman dan ngopi bareng. Maka saya wanti wanti kepada semua tokoh agama, saya titip ceramah kajianya melembutkan hati jamaah yang ada dalam wilayah dakwahnya,” tambahnya.
Ia menjelaskan, seluruh negara dunia telah memberikan apresiasi terhadap Indonesia terkait kondisi ekonomi saat ini. Indonesia menduduki peringkat ke-16 dunia sebagai negara yang memiliki kondisi ekonomi yang baik. Keadaan sosial politik di Indonesia bisa mempengaruhi ranking ekonomi dunia. Ada tiga faktor yang bisa menggagalkan Indonesia meraih Indonesia Emas di 2045 mendatang. “Jangan bertengkar terus hanya karena beda pilihan. Itu faktor pertama. Kedua, mulai menerapkan ekonomi kekinian, yakni ekonomi digital. Ketiga peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tutupnya.(nad)