KARAWANG, RAKA- Penanganan stunting, pernikahan dini, keamanan dan kenyamanan lingkungan menjadi fokus program di Kelurahan Tunggakjati, Karawang Barat. Salah satunya dengan mengatur jam untuk tamu.
Lurah Tunggakjati Farida sedang fokus melakukan pencegahan terjadinya pernikahan dini, penurunan angka stunting, keamanan, dan kenyamanan lingkungan. Ia mengatakan adanya pencegahan pernikahan dini, dapat membawa dampak positif dalam memperkuat ketahanan keluarga.
Farida mengaku telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui majelis taklim. Ia pun meminta masyarakat untuk mengutamakan pendidikan bagi anak.
“Kami menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan pernikahan dini karena masa depan anak, terutama dalam hal pendidikan, harus diperhatikan,” ujarnya Kamis (5/9).
Kemudian untuk permasalahan stunting di kelurahan tersebut, saat ini telah mengalami penurunan. Sekarang jumlah anak stunting telah menjadi sembilan anak. Awalnya anak stunting di Tunggakjati ada 11 orang. Penurunan itu terjadi setelah adanya pemberian tambahan makanan bagi anak stunting.
“Jumlah stunting saat ini turun menjadi sembilan orang dari sebelumnya 11 orang. Kami terus mensosialisasikan pentingnya memberikan tambahan makanan,” jelasnya.
Farida menegaskan kepada masyarakat untuk tidak menerima tamu di atas pukul 21.00 WIB. Aturan itu bertujuan agar menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan. Ia juga mengatakan penerapan aturan juga berlaku bagi masyarakat yang menyewa rumah di Kelurahan Tunggakjati.
Farida menginginkan Tunggak Jati bisa melahirkan generasi emas di tahun 2045 dengan memperhatikan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
“Jika ingin menerima tamu jangan di atas jam 9 malam, khususnya bagi yang menyewa rumah. Kami berharap warga Tunggak Jati dapat memiliki pendidikan yang tinggi, kesehatan yang baik, serta ekonomi yang lebih maju melalui program UMKM dan sekolah daya,” tutupnya. (nad)