Tes HIV AIDS Bisa di Puskesmas, Obat Diberikan Secara Gratis
KARAWANG, RAKA – Penyebaran penyakit HIV AIDS di Karawang saat ini masih cukup tinggi. dari tahun 1992 hingga 2022 sebanyak 2.052. Penyakit ini belum ada obatnya, namun bisa dicegah semakin parah dengan minum obat khusus yang bisa didapat di tujuh puskesmas di Karawang.
Staf Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Karawang Yana Aryana mengatakan, penyakit AIDS terdapat beberapa stadium. Pertama bernama jendela. Proses ini virus sudah mulai masuk ke dalam tubuh. Gejala ini yakni batuk, diare yang tidak sembuh selama 1 minggu. Tahap pertama selama 3 sampai 6 bulan. Selanjutnya tahap kedua dirasakan 5 sampai 10 tahun. Kemudian tahap ketiga mulai bertambah parah penyakit yang dirasakan. Terakhir tahap terakhir dengan bertambahnya penyakit yang lain. “Belum ada gejala khusus, perjalanan penyakit ini cukup lama. Tergantung daya tahan tubuhnya dan ada stadiumnya,” katanya.
Saat ini, lanjutnya, tes HIV AIDS di Kabupaten Karawang telah dapat dilakukan di tujuh rumah sakit dan puskesmas. Hasil tes dapat diketahui dalam hitungan menit. Obat untuk penyakit tersebut belum ditemukan sampai saat ini. Hanya terdapat obat pencegah penyebaran virus di dalam tubuh. Obat dapat diperoleh secara gratis di puskesmas Cikampek, Ciampel, Rengasdengklok, Kutawaluya, Pedes, Cilamaya, Lemahabang. Obat di puskesmas hanya untuk dosis yang ringan. “Obat untuk membunuh virus belum ada, tapi ada obat untuk mencegah perkembangbiakan di dalam tubuh. Obat ini gratis ada di tujuh puskesmas,” terangnya.
Yana menambahkan, kasus dari Januari sampai Juni 2022 ada sebanyak 157 pasien baru. “Di Kabupaten Karawang itu kita menyebarluaskan informasi kepada seluruh masyarakat. Ini menjadi tanggungjawab bersama dan harus ikut terlibat, kasus baru sepanjang tahun 2022 sampai Juni ada 157,” tambahnya.
Saat ini kasus terbanyak disebabkan oleh adanya homoseksual. Ia berharap agar masyarakat dapat memperbaiki moral. “Kalau permasalahan poligami itu memang personal, dari sisi program saya tidak setuju. Masalah besarnya itu ada di perilaku, trand sekarang melalui homoseksual. Jadi itu bukan sebuah solusi menurut saya,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, dari sebanyak 450 laki-laki yang telah melakukan tes, terdapat 80 orang yang telah positif terpapar HIV dan AIDS. Tes bertujuan untuk memutuskan mata rantai penyebaran kasus. Selain itu berhenti melakukan hubungan seks secara bebas. “Untuk memutusnya itu ya dengan cara tes supaya cepat teratasi. Data penjangkauan dari 450 homoseksual, 80 nya positif terpapar,” paparnya. (nad)