KARAWANG

Hobi Anak Kota Ngeri-ngeri Sedap

KARAWANG, RAKA – Di alam bebasnya, ular piton dikenal buas dengan lilitannya yang mematikan. Ia kerap memangsa hewan besar bahkan manusia lalu menelannya mentah-mentah. Namun, hewan reptil yang berbahaya ini juga memiliki sisi kecantikan lho. Buktinya, hingga kini banyak orang yang menjadikan hewan melata itu sebagai peliharaan.

Riky Febrian (16) warga Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, misalnya. Dia seakan sudah sangat terbiasa bermain dengan piton. Lilitan hewan reptil itu sudah tidak menjadi soal. Maklum, sejak kecil dia sudah dikenalkan hewan buas itu oleh sang ayah. “Saya bisa seperti ini mungkin karena turunan. Ular bisa jadi buas bisa juga jadi teman,” katanya kepada Radar Karawang, Minggu (7/10).

Kata Riky, ular bisa menjadi buas saat merasa terancam. Hal itu biasanya terjadi setelah ular melakukan pergantian kulit. Siapa pun yang berusaha mendekatinya, siap-siap saja kena gigitan. “Bahaya ular itu setelah ganti kulit. Sebab penglihatannya menjadi tidak normal. Karena takut terancam, jadi yang ada didekatnya pasti akan menjadi mangsa,” ujarnya.

Piton akan agresif, lanjut Riky, biasanya terjadi selama satu minggu, bahkan bisa sampai 6 kali dalam satu tahun. “Ular bisa jinak karena sering dimainin, tapi ingat juga agar jangan kena panas itu bisa bahaya,” katanya.
Sebagai pecinta reptil, Riky mengaku dirinya hanya cukup mengeluarkan modal satu ekor tikus putih berukuran sedang sebagai makan ular tersebut selama 3 bulan. Sehingga dalam setiap akhir pekan dirinya bisa membawa binatang kesukaannya tersebut ke tempat umum. “Selain ular punya juga burung, kura-kura. Ya banyak sih di rumah mah, bareng sama punya ayah juga,” katanya. Teman Riky, Kardiah (17) mengaku sempat menginginkan memelihara binatang seperti ular, namun orangtuanya melarang. “Saya suka reptil, karena unik. Awalnya takut tapi karena biasa pegang jadi sudah biasa. Saya ingin tapi tidak dikasih izin orangtua,” katanya. (apk)

Related Articles

Back to top button