HEADLINEKARAWANG

Investasi Rp 28 T Setiap Tahun

KARAWANG, RAKA – Sebagai kota industri, Karawang menjadi salah satu tujuan investasi. Setahun, investasi yang masuk ke Karawang bisa mencapai Rp 28 triliun. Namun sayangnya, angka pengangguran di Karawang pun masih besar.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karawang menyebut permodalan yang masuk ke Kota Pangkal Perjuangan mencapai Rp 28 triliun setiap tahun. Investasi permodalan dari luar negeri masih menunggu program pembangunan nasional. “Permodalan, karena Karawang sebagai penyangga ibukota, kita masih 2 terbesar se-Jawa Barat, sampai Rp 28 triliun yang masuk ke kita. (Masuknya investasi) Sekarang ini dipengaruhi kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah pusat,” ujar Kepala DPMPTSP Karawang Dedi Ahdiat, kepada Radar Karawang, Senin (25/3) kemarin.

Saat ini, lanjutnya, pemerintah pusat memberlakukan pelayanan perizinan melalui Online Single Submission (OSS) sehingga para investor tidak harus ribet dalam melakukan kepengurusan masalah perizinan. “Jadi ya mudah-mudahan kemudahan investasi di Karawang makin nambah, semakin baik karena mewujudkan Karawang mandiri tentunya bagaimana investasi itu juga harus menggerakan tenaga kerja dan lain sebagainya. Sehingga ekonomi masyarakat bisa lebih berkembang lagi,” katanya.

Dedi permodalan yang terbesar di Karawang saat ini dari penanaman modal dalam negeri (PMDN), sedangkan untuk penanaman modal asing (PMA) saat ini masih 1 per 3. “Karena yang PMA menunggu pilpres meskipun regulasi kita sudah dipermudah. Tingkat dunia ini juga kan melihat akan hajatan nasional. Mudah-mudahan setelah pilpres investasi normal kembali,” ujarnya.

Dengan adanya indikator kinerja pertama untuk masalah penanaman modal, dilanjutkannya, saat ini Pemda Karawang mencoba dengan perhitungan tahun lalau dan lima tahun terakhir, kenaikan diharapakan bisa di atas 4 persen sehingga penyerapan ketenagakerjaan bisa berjalan maksimal. “Sementara tenaga kita yang nganggur banyak, tinggal disesuaikan akan seperti apa. Karena kebijakan era indutrialisasi saat ini yang dihubungkan dengan era serba online. Kondisi seperti investasi seharusnya juga bisa merambah ke pertanian, ke wisata, kemudian juga keusaha kecil menengah dan hal itu untuk memberikan kontribusi yang besar untuk pembangunan Karawang, karena UKM banyak yang harus digerakkan,” tuturnya.

Meski investasi ke Karawang terbilang besar, namun belum berdampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Angka pengangguran di Karawang, berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Karawang mencapai 106.000 jiwa. “Angka pengangguran 2017 sebesar 9.95 persen atau 106.000 jiwa,” kata kepala Disnaker Kabupaten Karawang Ahmad Suroto.

Suroto mengakui, adanya investasi sangat berdampak pada pengangguran terutama investasi di sektor industri. “Investasi khususnya industri, jelas berpengaruh dalam penyediaan lapangan pekerjaan yang akan mengurangi angka pengangguran,” pungkasnya. (apk)

Related Articles

Back to top button