KARAWANG

Isi Waktu Diskusi Online

KARAWANG, RAKA – Social distancing selama wabah corona memang memaksa kita untuk tetap berdiam diri di rumah. Namun bukan berarti hal tersebut menghalangi kita untuk produktif, dan terus berkegiatan positif, terutama bagi kaula muda.

Banyak cara untuk mengisi waktu agar tidak terlewatkan percuma. Salah satunya dengan banyak membaca buku.

Haryanto (19) misalnya, sebagai mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) tentu waktunya selama social distancing di kosan diisi dengan mengerjakan tugas kuliah. Agar tidak jenuh, dia juga menyempatkan diri membaca novel kesukaannya. “Karena dengan baca buku secara tidak langsung akan menambah wawasan tentang buku yang kita baca,” ucapnya, Selasa (31/3).

Ia memberi rekomendasi buku buat para milenial yang menurutnya sangat menarik untuk dibaca, sebuah novel berjudul Sebiru Safir Madagaskar karya Haya Nufus. Novel ini menceritakan kisah inspiratif dari anak gadis Madagaskar di benua Afrika. Gadis tersebut berjuang untuk mewujudkan impian dengan belajar dengan tekun untuk mendapatkan beasiswa, dan bisa bermanfaat bagi kampung halamannya. “Kalau aku bacanya di ipusnas (aplikasi perpustakaan digital),” ujar mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Bahasa Indonesia ini.

Mahasiswa Unsika lainnya, Saskia Monalisa (23) membuat forun diskusi online dengan teman sejawatnya. Tentunya untuk menambah wawasan dan mengisi waktu luang dengan diskusi bedah buku. “Awalnya ngerasa bete aja karena gak ada kegiatan interaksi dengan temen dan sahabat, karena saya suka baca jadi coba-coba buat status WhatsApp buat ajak teman-teman,” cerita gadis manis ini.

Ia bersyukur ternyata idenya disambut baik. Mereka pun saling memberi pengalaman membaca dan mendapat kesempatan untuk saling bertanya. Menurutnya berdiam diri di rumah tanpa kegiatan sosial sangat menyiksa dan membosankan. “Tetapi dengan adanya diskusi online, setidaknya ada percakapan yang mengundang gelak tawa maupun pengetahuan baru yang gak aku dapat selama #dirumahaja,” tuturnya.

Abdul Harun (21), salah satu anggota forum diskusi tersebut memilih tidak hanya sekadar rebahan saja, sebab selama ini memang dia aktif dalam gerakan literasi. Baginya hal seperti ini sangat berpengaruh pada pembentukan pola berpikir kreatif setiap anggota forum. Satu sama lain dari anggota memaparkan apa yang mereka dapat dari satu literatur menjadi bahan diskusi yang apik, lalu memunculkan pandangan serta tanggapan yang beragam. “Saya senang dengan adanya diskusi berbasis online ini, karena hal ini tak jarang juga memunculkan gagasan untuk kemudian dijadikan dasar kegiatan literasi yang lainya pada khalayak luas,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Back to top button