Jangan Gengsi Berwirausaha

Imas Maesyaroh
KARAWANG, RAKA – Zaman sekarang bukan tidak mungkin mahasiswa punya penghasilan sendiri dari hasil usaha yang dibangunnya. Contohnya adalah Imas Maesyaroh (25), mahasiswa semester 7 prodi ekonomi syariah STEI Bina Cipta Madani Karawang.
Sejak tahun 2015 dia berjualan produk seperti buket bunga dan j
asa hias mobil pengantin. “Saat itu lagi booming aksesoris bros hijab, nah saya awalnya produksi itu kecil-kecilan jualan di lapak lapangan Karangpawitan setiap malam minggu dan minggu pagi, lalu seiring berjalannya waktu saya membuat karya inovasi produk sesuai kebutuhan konsumen,” tuturnya, Rabu (15/1).
Imas menceritakan tujuan awalnya berjualan untuk menambah biaya kuliah dan kebutuhan sehari-hari. Lama kelamaan ia kewalahan karena produksi dan distribusi sendiri, lalu semangat untuk mengembangkan bisnisnya. Saat ini dia memiliki dua orang karyawan tetap ditambah teman-temannya yang terkadang menjadi pekerja lepas. Ia memasarkan produknya di sosial media dengan sistem produksi sesuai pesanan konsumen.
Meski saat ini dia masih kuliah, namun hal itu tidak mengganggu pendidikannya selama bisa mengatur waktu. Biasanya dia memanfaatkan waktu malam hari atau akhir pekan untuk produksi. Omzetnya saat ini mencapai Rp7 juta per bulan jika sedang ramai. Namun tak jarang juga hanya Rp3,5 jutaan saat konsumen sepi. Dengan usahanya itu bisa menggaji karyawannya, sisanya untuk modal, kebutuhan hidup dan tabungan.
Ia mengaku sejak kecil kerap berjualan kacang goreng atau bolu buatan sang ibu di sekolahnya. Jiwa bisnis itu mungkin tetap tertanam sampai dia berani memulai usaha sendiri 2015 lalu. Banyak cerita duka saat merintis usaha, misalnya hari pertama jualan bros dia bikin 30 pcs namun tak ada satupun yang terjual. Cerita duka itu juga masih berlanjut hingga sekarang ketika konsumennya hilang kontak padahal pesanan sudah diproduksi. “Sering diPHPin bahkan ada yang udah produknya aku bikin, taunya konsumen hilang,” ucapnya.
Meski demikian tak sedikit juiga cerita suka yang dialami, salah satunya dia jadi punya kegiatan dan kesibukan yang positif yang dapat meningkatkan penghasilan bulanan. Selain itu ia juga bersyukur bisa bantu orang yang membutuhkan jasanya dengan harga sesuai kemampuan mereka “Dan dikit-sedikit bisa bantu temen atau saudara yang butuh income tambahan dari freelance di bisnis aku,” ujarnya.
Ia memberi tips bahwa duka yang dirasakan jangan diumbar dan mengeluh sosial media misalnya saat kena PHP konsumen. Hal itu untuk menjaga wibawa merek dangan karena siapa tahu orang tersebut akan benar-benar membeli esok harinya. Ia juga mengingatkan saat ingin memulai usaha yang menjadi nomor 1 adalah niat yang kuat diiringi restu orang tua. Selain itu dia menyarankan untuk membuat daftar apa yang harus dilakukan dan tujuan apa yang ingin dicapai agar bisa memotivasi diri. “Jangan gengsi karena takut ditolak, jangan terpatok sama modal karena jujur awal merintis, modal aku hanya sekitar 200 ribu,” pesannya. (cr5)