Jumlah Warga Miskin Bertambah
KARAWANG, RAKA – Berpredikat kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, plus gaji tertinggi di Indonesia membuat Karawang menjadi salah satu daerah perantauan yang paling diminati.
Namun, keberadaan pendatang justru membebani aparat kelurahan. Di Karawang Wetan misalnya, banyak diantara pendatang justru membuat susah para aparat kelurahan. Karena mereka datang hanya bermodal nekat. Tidak punya keahlian, apalagi modal yang cukup untuk hidup di Karawang. Plt Lurah Karawang Wetan Endang Hanafi mengatakan, warga tidak mampu di wilayahnya mayoritas para pendatang. “Yang tidak mampu mengadu nasib di Karawang dan banyak yang tidak beruntung,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Rabu (20/3).
Ia melanjutkan, di antara mereka ada juga yang datang tidak membawa dokumen kependudukan yang jelas. Hal itu menyulitkan aparat kelurahan saat Dinas Sosial meminta data kependudukan warga miskin. “Setiap tahun warga kurang mampu di sini nambah, tidak menurun karena urban (para pendatang),” ujarnya.
Ketua RW 06 Kelurahan Karawang Wetan Samin Miharja mengatakan, Pemerintah Kabupaten Karawang seharusnya proaktif saat memberikan bantuan kepada warga miskin. “Data penerima bantuan tidak jelas. Banyak yang tidak tepat sasaran,” ungkapnya.
Menurutnya, data yang disajikan harus data terbaru. Kenyataannya, pembagian bantuan selalu berdasarkan data lama, meski sudah dilakukan pendataan terbaru. “Saya setuju data itu berganti setiap tahun, tapi harus jeli saat pembagian bantuan. Kalau masih dipakai data lama buat apa lakukan pendataan,” katanya. (apk)