HEADLINEKARAWANG

Kepala Kemenag Didemo Santri Gara-gara Salam Dua Jari

DEMO KEPALA KEMENAG: Kelompok pemuda yang menamakan diri Forum Santri Karawang mendemo Kepala Kantor Kemenag Karawang.

KARAWANG, RAKA – Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Forum Santri Karawang mendemo Kantor Kementerian Agama. Mereka berorasi sambil membawa poster dan spanduk bertuliskan copot Kepala Kemenag Karawang. Para pendemo meminta netralitas aparatur sipil negara, khususnya di lingkungan Kemenag Karawang pada Pilkada 2020 nanti.

Sebelum bedialog dengan perwakilan pejabat Kantor Kemanag Karawang, para santri tersebut melakukan orasi. Mereka menilai Kepala Kemenag Karawang H Sopian tidak bisa menjaga netralitasnya sebagai ASN. “Stop dan hentikan tindakan pemanfaatan ASN untuk kepentingan politik,” ujar salah satu massa aksi saat berorasi, Kamis (12/3).

Setelah melakukan orasi, massa aksi kemudian dipersilahkan untuk masuk dan beraudiensi menyampaikan tuntutannya.

Para santri itu ditemui beberapa pejabat di lingkungan Kantor Kemenag Karawang. Ketua Forum Santri Karawang Yopi Kurniawan mengatakan, aksi yang dilakukan bersama para santri itu bertujuan untuk meminta dan menegaskan netralitas ASN pada Pilkada 2020, khususnya kepada ASN di lingkungan Kantor Kemenag Karawang.

Menurutnya, ada indikasi keterlibatan Kepala Kemenag Karawang H Sopian memihak kepada salah satu bakal calon
bupati. “Indikasinya dengan berpose salam dua jari dan itu viral di media sosial. Walaupun itu multitafsir, tapi gak usahlah menunjukan simbol-simbol terindikasi itu kecenderungan berpihak terhadap salah satu calon,” katanya kepada Radar Karawang.

Tidak hanya kepada ASN di lingkungan Kemenag, kata Yopi, semua intansi dimintanya agar tidak melibatkan diri untuk berpihak terhadap salah satu calon pada Pilkada 2020. “Titik tekannya menjaga netralitas ASN. Karena seperti dikatakan Bawaslu bahwa IKP Karawang tertinggi di Jawa Barat,” ujarnya.

Juru Bicara Kemenag Karawang Asep Zaelani menjelaskan, Kepala Kemenag H Sopian tidak ada niatan ingin memanfaatkan program Kampung Santri sebagai bentuk kepentingan politik. Dia mengatakan bahwa netralitas pejabat
Kemenag Karawang sudah terbukti pada Pileg dan Pilpres 2019 lalu. “Jadi saya tegaskan bahwa Kampung Santri bukan
dalam rangka kepentingan politik. Insya Allah di pilkada kita akan jaga netralitas,” jelasnya kepada wartawan.

Terkait foto bersama Kepala Kemenag Karawang H Sopian dengan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang berpose dua jari, lanjut dia, foto tersebut diambil pada 16 Februari 2020 saat kegiatan Karawang Mengaji di Masjid Agung Karawang. Pada saat itu Kepala Kemenag H Sopian dan Bupati Cellica Nurrachadiana duduk berdampingan. Kemudian ada seorang ustaz yang mendokumentasikan kegiatan tersebut. “Tadinya foto biasa, tapi ustaz nyuruh supaya pose dua jari. Jadi tidak ada niatan salam dua jari,” paparnya.

Setelah foto tersebut viral, para pejabat Kemenag Karawang langsung melakukan rapat. Dalam rapat itu ditegaskan agar pejabat kemenag menjaga netralitas pada Pilkada 2020. “Sudah dirapatkan di internal Kemenag. Kita sudah tegaskan semuanya harus netral,” pungkasnya. (nce)

Related Articles

Back to top button