METROPOLIS

Kritik Mati Listrik

Rezeki Tersumbat, Pelayanan Terhambat

KARAWANG, RAKA – Beberapa hari ini listri byarpet. Bukan karena Perusahaan Listrik Negara sedang main-main, atau listrik jadi barang mainan. Tapi karena ada masalah dengan sistem si SUTET Unggaran-Pemalang black out. Alhasil aliran listrik di dua sirkuit tersebut turun drastis. Kemudian turun drastisnya listrik juga mempengaruhi sirkuit Depok-Tasikmalaya. Artinya terjadi gangguan listrik pada tiga SUTET secara bersamaan. Inilah yang menyebabkan pemadaman serentak terjadi.

Akibat sering terjadinya mati listrik, beberapa pelayanan kantor desa di wilayah Kecamatan Klari terhambat. Arief Maulana, Kasie Trantib Desa Duren, Kecamatan Klari mengatakan, sudah beberapa hari sering terjadinya pemadaman listrik, kerugian tersebut bukan saja dirasakan oleh perusahaan, akan tetapi sebagian tugas perangkat desa ikut terhambat. “Ya sudah dua hari ini sebagian pekerjaan kita terhambat,” ucapnya kepada Radar Karawang.

Ia menambahkan, sebagian pekerjaan yang terhambah salah satunya adalah seperti pembuatan SKU, domisili dan pekerjaan lainya yang berhubungan dengan komputer. “Ya warga terpaksa pulang lagi, soalnya komputer sama printernya tidak bisa hidup karena tidak ada listrik,” tambahnya.

Ia berharap, pihak PLN bisa secepatnya memperbaiki aliran listrik sehingga aktifitas pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. “Kalau sering mati listrik, kasihan juga warga harus bolak balik ke desa tanpa hasil,” paparnya.

Hal serupa disampaikan oleh Oyon, Sekretaris Desa Walahar, dengan adanya pemadaman listrik, ia terpaksa harus menyelesaikan sebagian pekerjaanya menggunakan laptop pribadinya. “Ya saya pakai laptop dulu sementara, itu juga sebagian, soalnya yang sebagianya lagi ada di komputer desa datanya, jadi harus nunggu dulu listrik sampai hidup lagi,” pungkasnya.

Matinya listrik ini berdampak pada sejumlah sendi kehidupan masyarakat, terutama masyarakat yang sehari-hari beraktifitas menggunakan listrik. Bahkan, ibu rumah tangga pun banyak yang mengeluh. “Kalau gak ada listrik, gimana kita mau menjahit,” keluh Wahyudin (39), pemilik usaha konveksi di Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru.

Listrik mati sekitar pukul 09.25 WIB sampai 11.20 WIB itu, berdampak pada mata pencaharian lelaki beranak ini, sehari-hari dia menggunakan listrik untuk menjahit topi dan lainnya. “Tentu rugi dengan adanya mati listrik ini, pendapatan jadi kurang,” paparnya.

Tak hanya pengusaha kecil, kejadian kemarin pun dirasakan oleh perusahaan besar yang ada di Karawang. Pengusaha bisa rugi besar karena gagal produksi akibat matinya listrik. “Kalau kerugiaan bagi perusahaan di Karawang tidak terhitung, soalnya semua perusahaan menggunakan tenaga listrik,” jelas Ketua Asosiasi HRD GA Karawang Heri Wahyu Adi. (psn/nce/mal)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights