PEMBEKALAN: Finalis Duta Genre diberikan penyuluhan.
Kuncinya Kecerdasan, Kreatifitas dan Inovasi
KARAWANG, RAKA – Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan sebagai seorang pelajar. Salah satunya dengan mengikuti program-program yang digelar oleh instansi pemerintahan. Seperti yang dilakukan salah satu mahasiswi Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Salsabila Putri. Mahasiswi asal Kecamatan Pangkalan ini tengah mengikuti program duta genre (generasi berencana) yang digelar DPPKB Karawang. Menurutnya, kegiatan pemilihan duta genre sangat bermanfaat bagi generasi muda di Karawang. Karena setelah dinyatakan lulus verifikasi administrasi, ia juga mendapatkan pelatihan dan pemberian materi mengenai persoalan seputar remaja.
Untuk itu, Salsabila sangat antusias mengikuti semua rangkaian kegiatan tersebut. Selain menambah wawasan, dengan menjadi duta genre ia juga memberikan edukasi terhadap sesama remaja, khususnya pada kalangan pelajar terkait berbagai hal. “Alasan ikut supaya bisa mengarahkan dan mengedukasi remaja tentang keluarga berencana. Saya juga senang, jadi bisa mempunyai banyak teman dan bisa mendapatkan banyak hal,” ungkapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (16/11).
Sedangkan bagi Tegar Teladani, dari Universitas Sebelas Maret, mengikuti duta genre pada DPPKB ini dilatarbelakangi keinginannya untuk menjadi role model bagi teman sebayanya, baik dari segi karir, pendidikan, hingga berkeluarga. “Mendapat pengalaman baru menjadi seorang duta,” ujarnya.
Sekretaris DPPKB Karawang Imam Alhusaeri Bahanan menjelaskan, pemilihan duta genre merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun pada DPPKB Karawang. Tujuan dari kegiatan tersebut yaitu untuk membentuk kader remaja yang membantu program BKKBN dalam program triad remaja. “Artinya remaja bisa menjauhkan diri dari tiga penyakit pada remaja yaitu sex, napza dan nikah muda. itu adalah penyakit yg ada pada remaja. Duta genre ini nanti mempunyai tugas utk mensosialisasikan hal tersebut,” ujarnya.
Adapun proses perekrutannya, kata Imam, setelah dibuka pendaftaran dan verifikasi, terpilihlah 24 pasangan yang memenuhi syarat masuk semifinal. Setelah itu dipilih lagi 5 pasangan yang berhak masuk final. Menjelang final, para peserta dikarantina dan diberikan pengetahuan seputar KB, wawasan tentang remaja, dan lain sebagainya.
“Nanti finalnya diberikan beberapa pertanyaan oleh juri. Penilaian dilihat dari kecerdasan, kreatifitas dan inovasi para peserta,” pungkasnya. (nce)