Main Petak Umpet Seru
KARAWANG, RAKA – Keseruan bermain dengan anak bisa dilakukan jika orang tua kreatif. Diantaranya bermain petak umpet. Selain mudah, juga seru dan menegangkan.
Seperti yang dilakoni seorang mamah muda dari Desa Darawolong, Kecamatan Purwasari, Devi Silvia (28). Dia biasa mengisi waktu selama di rumah bersama anaknya dengan bercerita, dan mendengarkan curhatan anak. Ibu rumah tangga ini mempunyai prinsip sang anak jangan sampai ketergantungan pada gadget. Tentunya ia juga tak pernah lupa menemani sang anak yang masih berusia empat tahun untuk belajar. “Lakukan hal-hal kecil bersama buah hati, misalnya main petak umpet, main kertas gunting batu dan hal lainnya,” ujarnya.
Caranya pun sederhana. Dimulai dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi “kucing” yang berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi. Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi. Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si “kucing” beraksi mencari teman-temannya tersebut.
Jika si “kucing” menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh tembok, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si “kucing” dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Apabila yang seru adalah, pada saat si “kucing” bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai “target operasi” atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju tembok, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si “kucing” dibebaskan, alias sandera si “kucing” dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si “kucing” harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal. Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. orang yang pertama ditemukan yang menjadi ‘kucing’ berikutnya. (din/psn)